Mohon tunggu...
Humaniora

Perlukah Mengenal dan Memahami Perkembangan Anak?

16 Desember 2017   07:14 Diperbarui: 16 Desember 2017   08:44 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam konteks perkembangan anak, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu upaya mengoptimalkan perkembangan anak ( usia 6 -- 13 tahun ) melalui penyediaan perlakuan dan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak serta pengembangan berbagai kemampuan dan keterampilan hidup yang diperlukan anak. 

Sementara itu, Supriadi(2004 : 207) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor/ pembimbing kepada konseli agar konseli dapat : (1) memahami dirinya, (2) mengarahkan dirinya, (3) memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, (4) menyesuaikan diridengan lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat), (5) mengambil manfaat dari peluang-peluang yang dimilikinya dalam rangka mengembangkan diri sesuai dengan potensi-potensinya, sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakatnya.  

Karena anak adalah sosok penerus bangsa di kemudian hari.  Oleh karena itu,  bimbingan terhadap anak sangat lah di butuhkan.  Terutama dalam hal belajar.  Belajar tanpa menilai sendiri sampai di mana kemajuan belajar yang telah dicapai, belumlah lengkap. Jadi untuk membantu perkembangan individu perlu adanya koseling individual. Konseling individual merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid. Konseling dilaksanakan melaluiwawancara langsung dengan murid. Konseling ditujukan kepada murid yang normal, bukan yang mengalami kesulitan kejiwaan, melainkan hanya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dalam pendidikan, pekerjaan dan kehidupan sosial.

Dalam konseling terdapat hubungan yang akrab dan dinamis. Murid merasa diterima dan dimengertioleh konselor. Dalam hubungan tersebut, konselor menerima murid secara pribadidan tidak memberikan penilaian. Murid merasakan ada orang yang mengertimasalah pribadinya, mau mendengarkan keluhan dan curahan perasaannya.

Dalam konseling, berisi proses belajar yang ditujukan agar murid dapat mengenal, menerima, mengarahkan, dan menyesuaikan dirisecara relialistis dalam kehidupannya disekolah maupun dirumah. Dalam konseling tercipta hubungan pribadi yang unik dan khas, dengan hubungan tersebut murid diarahkan agat dapat membuat keputusan, pemilihan, dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan lebih baik dilingkungannya. Konseling membantu murid agar lebih mengerti dirinya sendiri, mampu mengeksplorasi dan memimpin diri sendiri, serta menyelesaikannya tugas-tugas kehidupannya. Proses konseling lebih bersifat emosional diarahkan pada perubahan sikap, pola-pola hidup sebab hanya dengan perubahan-perubahan tersebut memungkinkan terjadi perubahan perilaku dan penyelesaian masalah.

Berbeda dengan konsultasi, Brown dkk. menegaskan bahwa konsultasi itu bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa, tetapi secara tidak langsung melayani murid melalui bantuan yang diberikan orang lain. Akan tetapi nasihat-nasihat dari orang tua atau lingkungan sekitar nya juga berpengaruh besar pada perkembangan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun