Mohon tunggu...
Laila Turrochmah
Laila Turrochmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan melihat SIAPA yang menyampaikan, tapi lihatlah APA yang disampaikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menghadapi Soal HOTS pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

18 April 2021   18:47 Diperbarui: 18 April 2021   19:04 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking (HOT). HOT menjadi salah satu tujuan dari kurikulum 2013 yang harus dicapai oleh siswa (Gais & Afriansyah, 2017). 

Peraturan menteri no 22 tahun 2006 agar siswa, melalui pembelajaran sekolah dapat memiliki kemampuan berpikir kreatif (BNSP, 2006). Implementasi kurikulum 2013 diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher thingking skill order (HOTS) khususnya pada keterampilan berpikir kreatif. 

Sani (2014) mengemukakan bahwa berpikir kreatif merupakan kemampuan mengembangkan ide yang tidak biasa, berkualitas, dan sesuai tugas. Indikator keterampilan berpikir kreatif dikemukakan Munandar (2012) ada empat yaitu fluency (keluwesan), flexibility (kelenturan), originality (orisinil), dan elaboration (elaborasi). Hal ini berguna agar peserta didik dapat bersaing di era globalisasi. 

HOTS adalah kemampuan berpikir yang memanfaatkan kemampuan penalaran, berpikir kritis untuk mengolah informasi yang dilakukan secara sistematis. HOTS dan Keterampilan 4C memiliki keterkaitan satu sama lain. Indikator ketercapaian HOTS diantaranya adalah pemecahan masalah, keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan pengambil keputusan. Dari indikator ketercapaian HOTS ini dapat kita lihat keterkaitannya dengan keterampilan 4C yaitu sama-sama menuntut siswa untuk memiliki keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif.

Pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk selalu aktif baik aktif bertanya maupun berdiskusi. Implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya perubahan paradigma pada pelaksaan pembelajaran. Pembelajaran yang awalnya berpusat pada guru (teacher centered) kini berubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). 

Pada masa Sekolah Dasar Siswa usia 6-12 tahun merupakan usia yang cukup belia. Namun siswa Sekolah Dasar dituntut mempunyai kecakapan untuk berpikir dalam menyelesaikan suatu masalah. Untuk mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi, siswa harus dibiasakan memecahkan  permasalahan  yang  membutuhkan pemikiran  untuk  menganalisis, menilai dan mencipta. Dalam menghadapi soal berbasis HOTS siswa harus lebih teliti dan cermat, karena karakteristik soal-soal HOTS antara lain mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, berbasis permasalahan kontekstual, menggunakan bentuk soal beragam.  

Upaya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar  adalah pembelajaran yang menstimulasi kemampuan berfikir kreatif, dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang berupa pemahaman materi atau pemahaman konsep. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berfikir kreatif, atau juga menggunakan pembelajaran berfikir kreatif untuk meningkatkan hasil belajar. 

Dalam mengajarkan atau menerapkannya bisa nenggunakan metode pembelajaran berupa media pembelajaran yang gunanya untuk mempermudah siswa dalam memahami materi.  Metode pembelajaran merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Pembelajaran IPA SD memiliki empat aspek dalam penilaian yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap. dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didiknya adalah mengajar dengan menggunakan beberapa metode-metode, memberikan pendapat yang kontras sehingga peserta didik aktif bertanya, memberikan pertanyaan yang menantang, mengajak melakukan pengamatan atau observasi dan eksperimen di sekitar lingkungan sekolah, mengatur waktu pembelajaran yang tepat dan sering memanggil orang tua peserta didik untuk sharing masalah anak-anaknya dan sama-sama memberikan bimbingan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun