Mohon tunggu...
Lailatul Syadiyah
Lailatul Syadiyah Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Start from happiness

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Nama-Nama Hari antara Barat dan Arab

27 Juni 2021   20:57 Diperbarui: 27 Juni 2021   21:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kajian Bersama Ustadz Weemar Aditya kali ini membehas tentang jenis penanggalan yang ada hingga saat ini. Jenis penanggalan yang kita kenal saat ini ada dua yaitu Penanggalan Masehi dan Penanggalan Hijriyah. 

Kita sebagai kaum muslimpun bahkan lebih familiar penanggalan Masehi daripada Hijriyah. Sebenarnya bagaimana penanggalan Masehi itu terbentuk. Pada kesempatan ini Weemar Aditya akan membeberkan sejarah terbentuknya bulan-bulan yang ada pada penanggalan Masehi. Yap, kita akan bahas satu persatu mulai dari Januari hingga Desember.  Namun sebelumnya kita juga akan membahas asal-usul nama hari.

Ustadz Weemar Aditya mengawalinya dengan sejarah zaman Romawi Kuno. Awal mulanya, ada seorang Kaisar yang menyembah Dewa Janus pada peradaban Romawi.

Dari Dewa Janus inilah muncul bulan Januari. Dia adalah dewa Permulaan Tahun. Memiliki nama romawi Ianuarius yang berarti Bulan Dewa Janus, berasal dari Bahasa Iauairius nanti muncul Januari. Kalau di film kartun ini dia adalah musuhnya Batman. Nama-nama itu telah dimasukkan ke dalam karakter-karakter dalam lagu ataupun film, sehingga kita mudah untuk mengingat. Dewa Janus ini kalau mau membunuh orang pakai koin. Jika dilempar mata koin yang beruntung berarti tidak jadi dibunuh, jika sial maka terbunuh, begitu juga seperti Dewa Keberuntungan dan Dewa Kesialan.

Maka dari itu, setiap pergantian tahun yang diingat adalah kita beruntung atau tidak antara tahun lalu dan tahun yang akan datang. Jadi jika kita merayakan tahun baru Masehi sama seperti merayakan Dewa Janes.

Kemudian hal ini diklaim juga oleh Paus Gregorius sebagai hari kelahiran Yesus Kristus. Sebenarnya kelahiran Yesus itu bukan pada bulan Desember tetapi agar warga Roma yang menyembah Pagan dan yang menyembah Nabi Isa bisa Bersatu sehingga terjadi asimilasi agama yang menjadikan nilai agama itu rusak. Itu di Timur Tengah.

Pada peradaban Romawi zaman dulu nenek moyang mereka menyembah Pagan dengan simbol api, hal ini adalah cara Syetan untuk mengelabui manusia agar menyembah mereka. Penyembahan terhadap Matahari pada kala itu sudah mnyebar di beberapa wilayah maka dari itu, penamaan bulan dalam kalender mereka juga diambil dari nama Dewa Matahari.  

Dia lahir pada hari Minggu, kemudian penyembahan mereka dilakukan di hari Minggu itulah mengapa hari minggu disebut Sunday. Kalau Nasrani juga menggunakan hari Minggu sebagai hari ibadah mereka karena terjadi asimilasi antara Tuhan Yesus dan Dewa Matahari. Kalau pernah lihat gambar Salib dibelakangnya ada Matahari.

Kemudian penamaan hari selanjutnya juga berdasarkan Nama Dewa.

Senin: Dewa Bulan itu Moonday kemudian jadilah Monday yaitu Senin.

Selasa: Kemudian ada Dewa Tiu, Dewa Mars Dewa Perang, jadilah Tuesday

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun