Mohon tunggu...
Lailatul Syadiyah
Lailatul Syadiyah Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Start from happiness

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penjelasan Islam dan Muslim oleh Weemar Aditya

13 Juni 2021   16:34 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:37 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Islam dan muslim ini adalah dua hal yang berbeda. Bagaimana tidak Islam itu sempurna kalau muslim itu penuh dosa. Eh. Seperti biasa Weemar Aditya menyampaikan dakwahnya dengan diselipi sedikit guyonan

Empat sumber Hukum Islam itu sudah sangat sempurna tidak perlu direvisi lagi. Empah sumber hokum Islam itu merupakan gambaran Islam yang sempurna. Segala aspek dalam kehidupan ini sudah diatur oleh Hukum Islam.

Kita harus bisa membedakan antara Islam dengan muslim. Contoh, jika ada santri yang tinggal di pesantren dia melakukan perbuatan yang diharamkan oleh syariat Islam, missal minum-minuman keras, kemudian dengan mudah kita melabeli mereka dengan  "Wah gak bener nih Islam." Stop jangan judge dulu.

Weemar Aditya kembali mengingatkan Kalau ada kasus semacam ini, lihat dulu kasusnya. Hal itu hanya dilakukan oleh salah satu Umat muslim saja, bisa kita sebut dengan oknum, bukan seluruh umat muslim. Jadi satu orang muslim tidak bisa merepresentasikan Islam. Salah Kaprah.

Seperti halnya ketika kita mempelajari Sunnah Nabi. Sunnah Nabi adalah segala perilaku yang diajarkan oleh Rasulullah kepada umatnya. Kemudian hal itu dianggap sebagai representasi Umat Islam. Sah-sah saja jika berpendapat seperti itu. Namun, jika kita tidak mau mengikuti 100% juga tidak masalah. Contohnya: Rasulullah memberi contoh pada kita ketika tidur menghadap kanan dan miring, tangan dibawah pipi. Nah, boleh saja kita mengikuti Sunnah Nabi ini. Hal ini bagus untuk kita contoh. Tetapi jika Umat Islam tidak mengikuti perilaku tersebut tidak ada malsalah, tidak berdosa.

Sunnah Nabi yang lain, adalah ketika Nabi Muhammad setelah makan, maka menjilat sisa makanan yang masih menempel di tangan. Maka perilaku tersebut disebut sebagai sunnah nabi. Baru-baru ini ada penelitian bahwa sisa-sisa makanan yang ada di tangan lalu kita jilat selanjutnya akan mengeluarkan enzim yang dibutuhkan oleh tubuh.

Nah, jadi seperti halnya kita harus bisa membedakan mana Islam yang sempurna, dengan Muslim yang sangat jauh dari sempurna. Keduanya tidak bisa dikaji secara bersamaan, keduanya sama halnya dengan pedang bermata dua. Di satu sisi menolong di satu sisi bisa membunuh.

Itulah tadi sedikit penjelasan Weemar Aditya tentang bedanya Islam dan Muslim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun