Mohon tunggu...
Lailatul Syadiyah
Lailatul Syadiyah Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Start from happiness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Abu Nawas Menyukai Kebathilan (Kajian Islam Ustadz Weemar Aditya)

4 Juni 2021   23:23 Diperbarui: 4 Juni 2021   23:39 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

-- Life is choice -

Banyak orang mengira bahwa dalam hidup ini kita tidak begitu banyak pilihan.  Segala yang terjadi dalam hidup ini sudah ditakdirkan oleh Allah. Ada banyak pilihan dalam hidup ini. Padahal coba kita renungkan, hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup kita. Kita selalu mempunyai kesempatan untuk mengambil keputusan dalam setiap hidup kita. Mulai bangun tidur sampai tidur lagi, kita akan menghadapi banyak hal yang harus kita putuskan.  Namun, kita tak sepenuhnya bisa menyadari akan hal itu.

Tetapi ada pilihan yang lebih berat lagi mau sukses atau tidak?

Nanti ketika mati mau khusnul khotimah atau suul khotimah?

Tak ada hidup tanpa masalah. "Live is never flat", hidup pasti banyak lika-likunya. Jadi dalam menjalani dinamika kehidupan ini

Ada dua pelajaran bahwa hidup ini adalah pilihan. Pertama, sebenenrnya kita semua suka atau cenderung pada sesuatu yang bathil hanya karena takut pada Allah. Jadilah kita tidak berani melakukannknya. Seperti cerita percakapan antara Khalifah Harun ArRosyid dan Abu Nawas  (Penasehatnya) tentang haq dan bathil.

Abu Nawas bertanya kepada Khalifah, "Khalifah, kenapa saya lebih suka sesuatu yang bathil daripada yang haq?."

Khalifah menjawab, "Hati-hati dengan ucapanmu, wahai Abu Nawas. Kamu itu penasehat saya kenapa justru suka sesuatu yang bathil."

Abu Nawas dengan kecerdasannya pun mulai bertanya pada Khalifah , "Apakah Khalifah lebih suka yang haq daripada yang bathil?'

"Tentu saja. Sebagai seorang Muslim kita harus menyukai yang haq daripada yang bathil."

Abu Nawas melanjutkan pertanyannya, "Apakah khalifah suka neraka?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun