Mohon tunggu...
Lailatul Syadiyah
Lailatul Syadiyah Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Start from happiness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

(Bag.3 Menuju Titik Akhir) Penjelasan Ustadz Weemar tentang Warna Api Neraka

1 Juni 2021   21:14 Diperbarui: 1 Juni 2021   21:16 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada pembahasan ini, saya akan merangkum penjelasan Ustadz Weemar Aditya tentang bagaimana kehidupan hari kiamat kelak. Neraka yang ada pada hari pembalasan nanti, apakah seperti halnya beberapa gambar tentang neraka di media social, yang diliputi api yang menyala-nyala terbakar? Tentu saja tidak. Entah, pada hari akhir kelak, seperti apakah warna api itu.

Diriwayatkan pada sebuah hadist bahwa pada awalnya Allah mengutus malaikat untuk membakar tungku pada neraka selama seribu tahun. Kemudian setelah seribu tahun api tersebut menjadi sangat merah, merah menyala-nyala. Kemudian Malaikat melapor kalau api sudah berubah menjadi merah. Kemudian Allah mengutus malaikat lagi unttuk membakar seribu tahun lagi, hingga api neraka berubah menjadi putih. Setelah seribu tahun lamanya, Malaikat diutus untuk melanjutkan membakar tungku neraka hingga apinya berubah menjadi warna hitam. Jadi lebih cocok untuk ilustrasi warna api neraka adalah hitam.

Di saat inilah, para penghuni neraka menyadari dan menyesali atas perbuatannya di dunia. Teman-teman mereka yang mereka katakana sok alim di dunia ternyata benar adanya saat di neraka. Kelompok inilah yang paling berat dalam merasakan penyesalan karena tidak ada satupun orangpun tidak bisa menolong. Mereka terus menyesal dan bergumam lebih baik jadi tanah saja. Namun, semua sudah terlambat.

Para ahli neraka nanti akan diikat tumit kakinya dengan api neraka. Maka yang terjadi adalah api itu mampu membakar sampai ke otaknya. Dan siksaan itu adalah jenis siksaan paling ringan di neraka. Kemudian mereka meminta pertolongan Allah. Namun, semua telah sia-sia. Satu-satunya Dzat menyelamatkan para ahli neraka itu hanyalah Allah, namun bagaimana jika Allah pun sudah tidak mempedulikan lagi.

Jika sudah berada di posisi itu, lalu bagaimana sikap kita, tidak akan bisa lagi kehidupan di dunia kami diulang. Kemudian dia berbicara kepada penjaga neraka. Penjaga itu memberi saran "Mintalah kepada Tuhanmu". Kemudian dia mencoba meminta kepada Allah untuk menyelamatkan dari siksa api neraka barang sehari. Walau dia tahu perbuatannya itu sudah sangat sia-sia.

Bayangkan saja jika seorang narapidana yang dipidana 5 tahun minta keringanan sehari, nanggung amat gitu kan. Kenapa hanya sehari?  Seperti orang yang telah putus asa saja. Bayangkan hukuman itu baru saja lima tahun penjara. Lalu bagaimana dengan kehidupan di akhirat kelak.

Penjelasan Menuju Titik akhir dari Ustadz Weemar ini masih memiliki pembahasan yang cukup Panjang. Memang benar sekali kalau pembahasan tentang hari akhir ini tiada batasnya. Pesan yang disampaikan pada bab ini adalah jangan sampai kita hanya bisa menyesali seluruh perbuatan kita sendiri dan menyepelakan ajakan teman-teman terdekat untuk banyak mendekatkan diri pada Allah.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun