Aku jenuhÂ
Pada realita yang semakin membunuh
Visual yang seakan tak tersentuh
Membuatku berkali-kali runtuh
Aku Lelah
Ragaku tertunduk pasrahÂ
Hela napas mulai jengah
Karna kakiku tak tahu arah
Aku hilang
Di antara hujatan yang lalu lalang
Harapku terbuangÂ
Tertinggal puing berserakan
Aku, aku, aku,
Serupa sajak yang menggebu
Terbalut rona berwarna pilu
Yang tersaji dalam imajiku
Inginku menangis tersedu
Menumpahkan peluh & air mataku
Berharap ada sedikit waktuÂ
Untuk memijak halusinasiku
      Aku, ya diriku
      Sosok yang kamu mau
      Terbentuk dari sepasang sembilu
      Yang keluar dari mulut-mulut manismu
Aku dan serupaku
Berlomba dengan waktu
Untuk melangkah maju
Agar kuberdiri di depanmu,Â
dan mengucapkan "Terimakasih telah menguatkanku"