Kehidupan yang dipaksa-paksakan dan dibuat-buat untuk seolah Bahagia dengan berbagai property pendukung; uang, harta, kekayaan, gaya hidup yang meng-artis, dan pura-pura yang lain. Padahal sejatinya, Bahagia adalah perasaan yang lahir dari kejujuran Tindakan. Ia tercipta dari dalam diri, bukan dukungan dari berbagai halu yang ditawarkan kehidupan.
Membuat karangan:
Gadis Kecil dan Tujuh Kelopak Mawar
Setangkai mawar berwarna kuning mekar di halaman belakang rumah seorang gadis kecil. Si gadis senang sekali melihat pohon kesayangannya berbunga pertama kalinya di awal bulan Januari.Â
Sejak hari pertamanya menguncup dua hari lalu, sekarang bunga itu mekar sempurna. Si gadis melompat riang dengan pipi kemerahan dan gigi susu muncul di balik senyum lebarnya. Ia beberapa kali bertepuk tangan untuk kebahagiannya pagi ini.
Gadis kecil bersedandung, lagunya berkisah tentang bunga-bunga cantik di negeri lembah. Gadis kecil menari riang untuk merayakan kegembiraan hatinya. Bunga mawar yang mekar di antara melati dan sepatu. Ia tidak tahu bunga bawar kuning di hadapannya tidak secantik bunga-bunga dalam bait lagunya.Â
Gadis kecil itu bersuara nyaring dan cempreng, lagu yang indah menjadi kurang elok karena suaranya juga tidak elok didengar. Suaranya mengganggu. Dan benar saja, tujuh pasang mata milik kelopak mawar kuning menatap tajam ke arah si gadis. Mata itu merah antara marah dan kantuknya. Siapa yang bernyanyi dengan suara sejelek itu, pikir mereka.
Si gadis terus bernyanyi, bunga mawar semakin marah karena tidurnya diganggu suara nyaring dan gaduh milik si gadis.Â
Si gadis kecil berniat memotong bunga mawar itu, meletakkannya dalam botol bening berisi air, lalu membawanya ke dalam rumah. Tapi bunga mawar kuning dengan tujuh kelopak telah benar-benar marah. Kelopaknya berjatuhan, warnanya mulai coklat kehitaman, dan duri-duri setiap kelopak munyembul dengan ujung yang tajam mengkilat.
Si gadis kaget, bunga cantik didepannya tiba-tiba berubah. Kelopak bunga yang berguguran memiliki kaki dan tangan kekar. Jari-jari kakinya berjumlah enam dan matanya membulat besar nyaris sebesar tubuhnya. Ketujuh kelopak bunga itu tidak lagi seperti kelopak mawar kuning yang indah. Sekarang mereka semuanya mengejar si gadis, memburunya, sampai masuk ke hutan.
Gadis kecil berlari dan terus berlari, keringatnya jatuh deras sederas aliran darahnya. Gadis kecil terus berlari. Di hutan ia bingung karena belum pernah berjalan masuk sampai sejauh itu, tapi ketujuh kelopak masih mengejarnya. Sekarang tubuh mereka menjadi benar-benar hitam di bawah sinar matahari.Â