Mohon tunggu...
Lailatul Q
Lailatul Q Mohon Tunggu... Freelancer - blogger

Guru, Blogger, Traveller

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Menghadapi Masalah

22 April 2021   06:41 Diperbarui: 22 April 2021   06:42 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyerah atau bertahan. Dokpri

Ada sesuatu yang terasa begitu bergejolak ketika kita sedang  menghadapi masalah, pertanyaan-pertanyaan lebih sering diajukan untuk diri sendiri, misalnya Kapan sebenarnya kita harus menyerah dengan keadaan? Bagaimana orang-orang hebat melewati masa tersulit dalam hidupnya? Atau bagaimana saya harus melewati keadaan semacam ini?

Kita sering mendapati masalah dalam hidup, bermacam-macam sesuai tingkatan mental manusianya.  Merasa begitu bersedih saat putus cinta, merasa dunia sebentar lagi runtuh saat temannya menggunjingnya, merasa patah harapan saat tidak lulus ujian tes masuk perguruan tinggi, bagaimana kalau orang tua tidak merestui hubungan, bertengkar dengan tetangganya, hingga merasa begitu sedih dan harus melakukan sesuatu melihat kondisi negeri.

Semua punya masalah masing-masing, tapi pertanyaannya kapan kita harus tetap kuat bertahan dan kapan kita harus menyerah dengan keadaan? Mas Sabrang memberikan jawaban yang menarik sekali. Sebenarnya dalam kehidupan ini ada namanya lingkar pengaruh, jika kita tahu di lingkaran mana berada maka kita akan tahu kapan harus kuat atau menyerah.

1. Lingkar Pengendara

Lingkar pengendara adalah pengendali utama yang mengendarai dan menentukan hendak kemana, berbelok atau lurus, rem atau gas terus, menabrak atau membanting, kebut atau santai saja semua kendali ada pada pengendara. Sesekali perlu kaca spion untuk melihat ke belakang. Orang lain hanya sebagai pemberi saran, sementara yang menjalani adalah diri kita sendirian, maka tentukan dengan baik hendak kemana dan bagaimana jalan yang ingin kita lalui.

2. Lingkar Pembonceng

Pada lingkaran ini kita hanya bisa memberikan saran, tidak bisa memutuskan suatu hal sendiri, karena kita bukan pengendara; hanya pembonceng yang bisa memberikan saran atau arahan. Jangan lewat jalur ini nanti macet, jangan terlalu ngebut di sini area rawan, kita putar balik saja, kalina bebas memberikan masukan tapi yang mengendarai adalah orang lain. Peranmu sekian persen telah berkurang, maka jangan terlalu memaksakan sesuatu yang di luar kendalimu.

3. Lingkar Pengendara Kedua

Pada lingkaran ini, peran kita semakin jauh karena kita adalah pengendara lain yang kendaraannya berbeda. Barangkali satu-satunya hal yang bisa kita lakukan hanya prihatin dengan pengendara di depan yang sebentar lagi akan tertabrak pohon.

Pada lingkaran pertama kita boleh bersedih dengan keadaan, tapi harus segera melakukan sesuatu karena hanya kita yang bisa mengubahnya sendiri, bukan orang lain. Di lingkaran kedua, kita hanya bisa menyarankan sementara keputusan tetap ada di tangan pengendali utama. Lingkaran ketiga lebih jauh lagi karena kita adalah pengendara lain yang bisa saja menjadikannya pelajaran untuk kita menyetir sendiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun