Mohon tunggu...
Lailatul Tarwiyati
Lailatul Tarwiyati Mohon Tunggu... -

mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Ujian Nasional

7 Mei 2012   01:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:37 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berbicara tentang ujian nasional tentu tidak ada habisnya. Ujian Nasional (UN) dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) . Namun pelaksanaan UN di Indonesia banyak ditentang oleh berbagai pihak dengan berbagai alasan, bahkan kasus penolakan UN sampai dibawa ke PTUN segala. Alasan penolakan diadakan UN antara lain, tingginya standar penilaian, serta pembagian prosentase penilaian dari pemerintah dan sekolah secara mandiri. Hal tersebut dinilai memunculkan banyak masalah baik bagi siswa maupun sekolah. Selain itu juga kebocoran soal UN dan kunci jawaban telah menjadi rahasia umum.

Ujian Nasional (UN) 2012 baik SD, SMP, SMA/SMK, terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA sudah ada kisi-kisi yang diterbitkan oleh BSNP, dengan harapan Ujian Nasional (UN) 2012 baik SD, SMP, SMA/SMK, terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA dapat sukses bukan berarti mencari bocoran Ujian Nasional (UN) 2012 melainkan membantu peserta didik dalam belajar dan memudahkan guru dalam mengajar. Sehingga peserta didik lebih siap dalam meghadapi UN.

Pemerintah dalam rangka memperbaiki pelaksanaan UN tahun 2012 melakukan tindakan dengan cara pengawas UN harus lebih dekat dan responsif dalam melayani peserta UN. Hal tersebut dilakukan karena peserta didik yang mengikuti UN cenderung panik dan tidak konsentrasi. Untuk menghindari hal tersebut pengawas bersikap tidak kaku melainkan dekat dengan peserta didik dan lebih responsif sehingga peserta yang mengikuti UN lebih fokus dalam mengerjakan soal dan tidak terpengaruh dengan isu-isu bocoran jawaban yang bersifat spekulatif. Jika ada kekurangan soal, pengawas diminta untuk segera melakukan tindakan teknis sesuai prosedur standar operasional. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, membolehkan untuk memfotokopi naskah soal UN jika terjadi kekurangan naskah soal. Kebijakan tersebut dinilai kurang tepat karena jika terjadi kekurangan naskah soal UN sebaiknya menyediakan soal cadangan di setiap rayon. Namun jika tidak mendapatkan soal cadangan dan dalam pelaksanaannya mengalami kekurangan naskah soal UN maka pilihan yang kedua untuk memfotokopi naskah soal UN boleh dilakukan supaya siswa tetap mendapatkan kesempatan untuk UN.

Berbagai usaha dan perbaikan UN telah dilakukan pemerintah. UN bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga pemerintah selalu meningkatkan standar kelulusan. Hal tersebut dilakukan supaya siswa termotivasi untuk lebih giat dalam belajar. Selain itu juga sebagai seorang guru supaya lebih termotivasi dalam mengajar agar para siswa sukses dalam UN dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Jika antara siswa dan guru memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar dan mengajar maka kualitas pendidikan akan semakin meningkat dan Indonesia tidak kalah dengan negara yang lainnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan survei sebelum pelaksanaan ujian kepada peserta. Survei ini menganalisis sejauh mana keberadaan UN dapat mendorong semangat belajar siswa. Survei dilakukan dengan metode sampling di 33 provinsi, dengan membagikan kuesioner kepada siswa. Ada empat pertanyaan dalam kuesioner. Pertanyaan pertama adalah bagaimana perasaan siswa menghadapi UN. Sebanyak 40,5 persen siswa menjawab biasa saja, 40,2 persen menjawab tidak biasa, dan 19,3 persen menjawab sangat tidak biasa. Pertanyaan kedua, bagaimana keyakinan siswa terhadap kelulusan UN. Sebanyak 25,6 persen siswa menjawab mereka tidak khawatir dan yakin lulus. Lalu, 7,2 persen menjawab khawatir, dan 37,2 persen lainnya menjawab sangat khawatir.

Pertanyaan ketiga dan keempat memiliki korelasi yang kuat, yaitu bagaimana tingkat kecemasan siswa menghadapi UN, dan apa pendapat mereka tentang UN. Dari jawaban mereka diperoleh persentase bahwa 56 persen siswa cemas dalam menghadapi UN, dan 79,1 persen siswa terdorong belajarnya karena UN. Berdasarkan survei tersebut UN dapat memotivasi semangat belajar siswa. Karena kebanyakan siswa sangat khawatir dengan UN sehingga mereka terdorong untuk belajar lebih giat supaya mereka sukses dalam UN serta mendapatkan nilai yang bagus atau diatas standar kelulusan minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Berdasarkan pengamatan penulis, pelaksanaan Ujian Nasional menimbulkan kecemasan bagi siswa. Sedangkan kecemasan merupakan kondisi mental individu yang terjadi karena adanya tantangan, tekanan, dan tuntutan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dengan adanya kecemasan tersebut siswa menjadi termotivasi untuk menghadapi tantangan , tekanan, dan tuntutan agar mendapatkan nilai diatas standar ketuntasan minimal. Sehingga UN memiliki sisi baik yaitu mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil survey yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun menurut penulis sebaiknya penilaian dalam UN tidak hanya dilihat dari unsur kognitifnya saja melainkan unsur afektif dan psikomotor juga menentukan kelulusan siswa. Hal tersebut bertujuan agar diperoleh lulusan atau generasi muda yang tidak hanya pintar melainkan mempunyai akhlak yang baik. Jika dari generasi muda diperoleh lulusan yang memiliki IQ, EQ dan SQ baik maka pendidikan yang ada di Indonesia akan meningkat. Bahkan tidak hanya dari segi bidang pendidikan melainkan dari bidang yang lainnya akan meningkat. Sehingga langkah awal yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia agar Indonesia dapat menjadi negara maju dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

Nama : lailatul tarwiyati

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Email : lailatultarwiyati@rocketmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun