Wajahku seketika menunduk, pipi mungilku sontak memerah ketika ku sadari ia mengetahuiku sedang pergoki tingkahnya yang sedari tadi sibuk mengotak-atik bagian laptop yang sedang rusak. Dia menatapku. Tatapan kami sama-sama bertemu. Namun secepat kilat aku langsung menunduk. Meneruskan kembali pekerjaanku yang baru saja diutus Bunyai menyetrika baju-baju beliau. Ada rasa degup yang semakin tidak terkontrol, aku takut. Kalau-kalau dia bakal mendengar detak jantungku yang semakin tidak beraturan. Jangan sampai dia tahu isi perasaanku selama ini. Aku serasa mati kutu di hadapannya. Dia mendekatiku, lantas bertanya dengan suara lembut.
"Syah, dari tadi kamu sepertinya ngeliatin aku terus. Iso ta mbenerin laptopku, kyok e kok nge-hang ae."
Deg. Ternyata benar dugaanku. Gerak-gerikku sedari tadi terciduk beliau. Wajahku serasa tertusuk tak karuan menahan malu. Akupun mencoba menjawab tenang, meski sebenarnya aku gugup sekali.
"Nggeh Gus, InsyaAllah. Cobi kulo tingali riyen" Jawabku pelan.
Untung saja, dulu aku pernah les komputer. Hal-hal semacam ini sudah menjadi asupan harianku. Setelah beberapa menit kucoba otak-atik, lalu kutemukan kemungkinan-kemungkinan permasalahannya.
"Gus, Njenengan nek ndamel laptop sering disalap ten bantal utawi kasur ta?
"Loh iyo, Nduk."
"Oh kalau gitu, mungkin niku penyebab e. biasanya  gejala awal dimulai niku saat laptop mulai restart secara tiba-tiba. Niku leres ta mboten Gus?
"Iyo, Nduk"
 "Laptop yang cepat panas diakibatkan karena aktifitas yang menggunakan tempat ringan seperti bantal, kasur atau karpet berbulu.
Dan hal tersebut membuat sirkulasi udara baik yang keluar atau masuk terganggu, sehingga udara panas yang ada dalam laptop tidak bisa keluar dan tetap berada di dalam yang menyebabkan perangkat hardware laptop ikut panas. Ngoten gus.
"Hoalah. Kok pinter kamu nduk."