Mohon tunggu...
Laila Muyasaroh
Laila Muyasaroh Mohon Tunggu... Lainnya - Long-life learner

Sedang Belajar Follow this account @pharmasharing & @blan_id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kosmetik Era Dulu, dari Serangga hingga Timah

22 September 2020   12:49 Diperbarui: 22 September 2020   12:52 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : cleosbeautysecrets.com

Kosmetik khususnya makeup pertama kali diperkenalkan saat peradaban Sumeria. Pada tahun 2500-1000 SM Bangsa Sumeria menggunakan serangga Cochineal dan buah beri untuk memberikan warna merah pada bibir. Pada saat itu, Ratu Sumeria gemar mencampurkan batu merah yang dihancurkan dengan timah untuk dijadikan pewarna.

Sedangkan pada zaman Mesir kuno, pewarna bibir merah keunguan diperoleh dari rumbuh laut. Pada saat itu, masyarakat mewarnai wajah menggunakan tembaga, biji timah, dan perunggu. 

Eyeliner yang digunakan menggunakan kombinasi almond yang dibakar, tembaga yang dioksidasi, timah, abu, dan tanah liat. Beragam jenis minyak digunakan untuk melembabkan dan melindungi kulit dari sinar matahari. Selain itu, minyak juga digunakan sebagai wewangian untuk ritual keagamaan.

Peradaban Islam telah mengenal kosmetik berupa deodoran, hair removing stick, lotion tangan, pewarna rambut, perawatan rambut, tabir surya, penguatan gusi, serta pemutih gigi. 

Pada masa ini, lipstik ditemukan dari ketidaksengajaan saat membuat parfum. Al-Zahrawi (12-17 M) menjelaskan konsep perawatan tubuh dan kosmetika berdasarkan aturan Agama Islam.   

Bangsa Cina dan Jepang mulai menggunakan kosmetik sejak 1500 SM. Masyarakat mencukur alis sampai habis, gigi dicat hitam atau emas. Serta henna digunakan untuk rambut. 

Bangsa Cina dan Roma mewarnai kuku menggunakan telur, gelatin, getah Arab dan beeswax. Lemak dan darah domba oleh orang Roma untuk mewarnai kuku mereka. Tepung terigu dan telur digunakan untuk menyembuhkan jerawat.

Pada masa lampau, Yunani memiliki tradisi bahwa menilai kecantikan berdasarkan seberapa putih kulit seorang perempuan. Perempuan umumnya menggunakan kapur dan timah putih untuk kulit. 

Sedangkan minyak zaitun dan batu bara dimanfaatkan sebagai eyeliner. Pada masa Yunani Kuno, perempuan yang menggunakan lipstik dianggap sebagai pekerja bidang prostitusi sehingga perempuan yang menggunakan lipstik mendapat perlakuan diskriminatif.

Pada tahun 100 M, kosmetik digunakan untuk menutupi kekurangan. Contohnya tepung gandum dan mentega dipakai untuk menutupi jerawat. Selain itu, darah dan lemak lembu digunakan untuk cat kuku serta mandi mandi lumpur telah populer di kalangan masyarat Roma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun