Mohon tunggu...
Laila Muyasaroh
Laila Muyasaroh Mohon Tunggu... Lainnya - Long-life learner

Sedang Belajar Follow this account @pharmasharing & @blan_id

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nyeri perut saat menstruasi? Bagaimana penanganannya?

9 September 2020   16:44 Diperbarui: 9 September 2020   17:38 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pupudu.id/lemongrass/

Pengertian dismenore

Dismenore adalah nyeri atau kram pada bagian bawah perut yang dirasakan ketika menjelang/selama haid atau menstruasi.

Dismenore dibagi menjadi 2, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer merupakan idiopatik (belum jelas penyebabnya) dan berhubungan dengan nyeri perut seperti kram pada saat menstruasi tanpa adanya penyakit panggul. Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan pada organ reproduksi wanita. Kelainan tersebut dapat berupa adenomyosis, endrometriosis, fibroid rahim, atau infeksi.

Dismenore yang umum terjadi pada wanita yaitu dismenore primer. Nyeri biasanya terjadi sebelum atau pada awal menstruasi dan berlangsung selama satu sampai tiga hari. Dismenore primer sering dialami oleh wanita berusia belasan sampai awal dua puluhan dan akan berkurang pada usia 25 tahun. Nyeri akan berkurang seiring bertambahnya umur dan dapat berhenti setelah melahirkan bayi pertama.  Faktor-faktor yang dapat meningkatkan keparahan dismenorea yaitu rokok, obesitas, konsumsi ikan yang rendah, alkohol, stress, kecemasan, dan depresi.

Patologi dismenore

Penyebab dismenorea primer belum sepenuhnya dipahami, namun kemungkinan besar melibatkan prostaglandin dan leukotrien. Setelah ovulasi, asam lemak menumpuk di membrane sel. Prostagalnding merangsang kontraksi uterus. Pada akhir fase luteal dari siklus menstruasi, kadar progestron menurun, prostaglandin dan lekukotrien dilepaskan. Pada penderita dismenorea kadar prostaglandin mencapai dua sampai empat kali lebih besar daripada wanita tanpa dismenorea. Selain itu, leukotriene juga meningkat pada penderita dismenorea. Leukotriene merupakan mediator inflamasi yang menyebabkan vasokontriksi dan kontraksi uterus.

Kontraksi dan vasokontriksi normal membantu mengeluarkan cairan menstruasi dan mengontrol pendarahan saat endrometrium meluruh. Namun, peningkatan kadar prostaglandin, leukotriene, dan vasopressin yang terjadi pada dismenore dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan vasokontriksi yang signifikam, yang mengakibatkan iskemia dan nyeri rahim. Pada wanita tanpa dismenore, kontraksi uters berirama dan tekanan kontraksi mencapai 120 mmHg. Sedangkan pada wanita dengan dismenore, kontraksi lebih sering dan tekanan bias mencapai 180 mmHg. Tekanan intrauterine maupun frekuensi kontraksi uterus berkontribusi pada iskemia dan hipoksia jaringan sehingga menyebabkan nyeri.

Gejala klinis

Nyeri pada perut bagian bawah dapat menjalar ke punggung bawah dan tubuh atas. Kontraksi rahim dapat mendorong prostaglandin masuk ke dalam sirkulasi sistemik, sehingga menyebabkan gejala tambahan seperti mual, muntah, kelelahan, iritasi,  pusing, diare, dan sakit kepala. Nyeri biasanya terjadi ketika menjelang atau pada awal menstruasi dan berlangsung selama 48 jam sampai 72 jam. Dismenore primer biasanya terjadi pada 6 sampai 12 bulan sejak menarche atau menstruasi pertama.

Dismenore sekunder terjadi setelah bertahun-tahun setelah menarche (pada usia 25 tahun atau lebih); nyeri panggul terjadi pada saat selain selama menstruasi dan tidak berhubungan dengan hari pertama menstruasi; atau jika pasien mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, atau mengalami hemorrhagia (menstruasi yang terlalu lama atau berlebihan), atau riwayat penyakit radang panggul dispareunia, atau infertilitas. Penyebab dismenore sekunder meliputi endometriosis, riwayat penyakit radang panggul, kista ovarium, tumor rahim, fibroid rahim, stenosis os serviks, penyakit radang usus, dan kelainan bawaan. Selain itu, dismenore sekunder dapat disebabkan oleh kontrasepsi intrauterin.

Terapi dismenore primer 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun