Mohon tunggu...
laila fauziah
laila fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Bebas berkarya

lulusan manajemen yang sangat tertarik dengan psikologi. suka memperhatikan tingkah laku seseorang bahkan lingkungan yang ada di sekitar. menulis dengan hati sesuai dengan apa yang terjadi. mari kita berbagi karena kita tidak hidup sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Anak yang Engkau Sia-siakan

20 Oktober 2019   07:58 Diperbarui: 20 Oktober 2019   08:16 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: mothercare.com

Pernahkah engkau tau bu,  air mata yang tertahan di pelupuk mataku. Yang bisa jatuh kapanpun ia mau. 

Mungkin engkau lupa,  bukan aku yang ingin engkau lahirkan dari rahimmu.  Tapi engkaulah yang berharap aku ada dalam rahim mu. Memang aku tak seperti yang lainnya.  Yang bisa engkau banggakan.  Namun aku memiliki sesuatu yang ku harap bisa membanggakanmu.  Namun sekali lagi, engkau tak melihatku. 

Aku tumbuh besar jauh darimu, hingga engkau tak pernah mengerti perih luka yang pernah aku alami. Yang engkau tau,  engkau bekerja demi bisa menghidupiku.  Namun engkau lupa, aku tetaplah anak yang membutuhkan uluran tanganmu.  Butuh dekapanmu saat dunia tak bersahabat denganku. Namun aku tak tau,  dimana lengan lengan itu saat aku membutuhkanmu. 

Hingga saat ini,  di usiaku yang ke 24 engkau acuhkan diriku karena tak memilih apa yang menjadi kehendakmu. Apakah hanya karena dia mampu mengantarmu kesana kemari engkau paksakan ia tuk hadir dalam hidupku?  Cukuplah sudah kehampaan yang selama ini aku rasakan.  Tak izinkan kah engkau kebahagiaan datang dalam hidupku. Engkau tak pernah bertanya bagaimana hatiku.  Engkau tak penah bertanya mengapa aku begini.  Dan engkau dengan sekenanya menganggap aku durhaka.  

Bu,  ingatlah.  Apa yang engkau tanam dalam diriku kan engkau tuai nanti di akhir hidupku. Aku menyayangimu dengan caraku. Mungkin tak pernah nampak dipelupuk matamu.  Tapi andai engkau tau, aku mencintaimu hingga kita berada di dunia yang berbeda. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun