Terkadang, di tengah rutinitas harian yang padat dan melelahkan, kita merasa letih, baik secara fisik maupun mental.
Namun, pernahkah kita berpikir bahwa bisa jadi sesuatu yang nampak beban bagi kita, justru bagi orang lain bisa menjadi sebuah keberuntungan? Bisa jadi sesuatu yang kita keluhkan adalah suatu impian bagi orang lain.
Rutinitas yang kita keluhkan bisa saja menjadi mimpi besar bagi mereka yang rindu kesibukan atau bahkan bagi mereka yang menginginkan hal tersebut namun belum berkesempatan mendapatkan kesibukan tersebut.
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang mengeluhkan banyak nya tugas, banyak nya kegiatan, mungkin tidak menyadari bahwa diluar sana, banyak yang bermimpi bisa duduk di bangku pendidikan tinggi, tetapi terhalang oleh keterbatasan biaya atau kesempatan.
Begitupula para pekerja. Mereka yang mengeluhkan capeknya bekerja seharian, berangkat pagi pulang malam, mungkin tidak menyadari bahwa rasa capek tersebut adalah impian mereka diluar sana yang belum mendapatkan pekerjaan.
Namun, rasa capek bukanlah sesuatu yang salah. Rasa capek merupakan bukti bahwa kita sedang bergerak dan berusaha mencapai sesuatu. Ketika kita melihat rasa capek atau lelah tersebut sebagai proses perjalanan menuju keberhasilan, kita akan lebih mampu menghargai setiap langkah yang kita tempuh.
Salah satu cara terbaik untuk melawan rasa capek tersebut adalah dengan bersyukur. Dengan bersyukur, kita akan lebih mudah melihat sisi positif dari apa yang sedang kita jalani.
Jangan biarkan rasa capek membuatmu berhenti dan selalu mengeluh, jadikan capek itu sebagai motivasi untuk terus melangkah.
Tetap semangat, hargai proses dan jangan lupa bersyukur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H