Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Prabowo Cawapres Ganjar?

22 April 2023   19:49 Diperbarui: 22 April 2023   21:03 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto (Kompas.com)

Pasca Ganjar didaulat jadi capres, Prabowo disarankan jadi cawapres Ganjar. Untuk sementara saran ini ditolak langsung oleh Prabowo.

Prabowo beralasan bahwa jika ia mau menjadi cawapres Ganjar, hal itu akan menurunkan derajatnya. Partainya Gerindra sudah agak kuat sekarang.  Gerindrapun mencalonkannya sebagai capres dan bukan cawapres.

Menjadi cawapres Ganjar adalah hal yang kurang pas. Ini bila dilihat dari kacamata Prabowo dan orang-orangnya. Selain faktor umur, dimana Prabowo lebih senior dari Ganjar, juga faktor harga diri. 

Ganjar baru anak kemarin sore jadi capres. Prabowo? Sudah berkali-kali berlaga. Sudah karatan walaupun tetap keok. Masak masuk gelanggang lagi turun level menjadi cawapres? Begitu kata hati Prabowo.

Usulan Prabowo agar mau menjadi cawapres Ganjar bukan dari orang semberangan. Usulan ini datang langsung dari Presiden Jokowi sendiri. Publik juga menilai cocok jika Prabowo berpasangan dengan Ganjar.

Jika Prabowo berpasangan dengan Ganjar, maka potensi menang sangatlah besar. Hampir bisa dipastikan menang. Pun akan terbentuk koalisi besar: PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PAN, PPP dan partai kecil lainnya. Koalisi ini akan menguasai DPR dan keberadaannya sulit digoyang koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat.

Dengan bersedianya Prabowo menjadi cawapres Ganjar, maka perebutan kursi cawapres baik Prabowo, jika maju sendiri, maupun Ganjar, langsung selesai. Energi tidak terbuang percuma hanya untuk tarik-menarik kursi cawapres seperti yang terjadi di kubu Anies.

Pertanyaannya adalah maukah Prabowo menjadi cawapres Ganjar dengan potensi menang? Ataukah ngotot maju sebagai capres dan berpotensi gagal lagi?

Jika melihat realitas politik sebelumnya, maka sebetulnya posisi sebagai cawapres satu tingkat lebih meningkat dari jabatannya saat ini. Bukankah prabowo sebagai capres sebelumnya mau menjadi menteri Jokowi? Jika posisi menteri mau dengan mengutamakan kepentingan bangsa, posisi cawapres, mengapa tidak.

Hari ini pertemuan alot terjadi di antara Jokowi dan Prabowo. Pun akan ada pertemuan dengan elit PDIP. Mumpung Prabowo belum diumumkan jadi capres, jadi masih ada waktu utuk berpikir-pikir. Begitulah lato-lato.

Salam Kompasiana

Asaaro Lahagu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun