Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Sumringah, Jokowi Mainkan Taktik Rangkul

26 April 2022   12:23 Diperbarui: 26 April 2022   13:10 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Anies (Kompas.com)

Di sisa 3 tahun jabatannya, Jokowi mainkan taktik rangkul. Jokowi merangkul lawan-lawan politiknya dengan berbagai tujuan. Prabowo, Ganjar dan terakhir Anies sudah dirangkul. Ketiganya capres terkuat 2024.

Rangkulan Jokowi kepada Prabowo dan disusul kepada Sandiaga Uno, terbukti manjur. Tanpa dukungan Prabowo, kekuatan oposisi yang memprovokasi berbagai demo besar seperti macan ompong. Hanya menggelegar, namun isi tong kosong. Kelak, jika Prabowo menjadi Presiden, ia dipastikan menghormati Jokowi sebagai sosok yang merangkulnya dan menjadikannya sebagai menteri. Jaminan untuk tidak diobok-obok seperti SBY digaransi 100%.

Kandidat capres lain, Ganjar Pranowo, sudah jauh-jauh hari dirangkul. Kesamaan pandangan, kerja keras, orientasi membangun dan visi-misi Indonesia Raya membuat Jokowi menaruh harapan besar kepada Ganjar. Bisa dipastikan jika kelak Ganjar menjadi presiden, maka jaminan untuk melanjutkan program Jokowi digaransi. Ganjar adalah kandidat paling diingini Jokowi sebagai penerusnya. Lalu bagaimana dengan Anies?

Kunjungan Jokowi ke sirkuit Formula E di Ancol menyampaikan dua pesan. Pertama, Jokowi menyadarkan publik bahwa hubungan antara Jokowi dan Anies sedang baik-baik saja. Kedua, Jokowi sedang menancapkan politik tanam rangkul yang berbau simbosis mutualisme kepada Anies.

Jokowi tentu punya kepentingan besar mengapa ia perlu merangkul Anies. Anies adalah kandidat capres yang punya peluang menjadi presiden. Jika Anies nantinya berhasil menjadi Presiden, paling tidak ia tidak mengganggu Jokowi yang sudah lengser keprabon. Tentu harapan lebih besarnya adalah Anies melanjutkan program Jokowi seperti proyek IKN.

Bagi Anies, kunjungan Jokowi ke Ancol itu bagaikan durian runtuh. Anies selama ini sangat tegang soal proyek balapan Formula E itu. Selain sedang diusut oleh KPK, juga karena tempat formula E itu sendiri terus-menerus mengundang polemik dan menjadi bulan-bulanan publik.

Jelas kunjungan Jokowi itu dianggap sebagai dukungan yang signifikan bagi Anies. Pergelaran balapan formula E di bulan Juni mendatang, paling tidak memberi pesan kepada publik bahwa Anies tidak kerja sendirian. Ada Jokowi yang mendukung proyek balapan formula E itu. Ini juga memberikan gambaran kepada KPK untuk lebih banyak melihat dari berbagai sudut soal dugaan korupsi di proyek formula E itu.

Simbosis mutualisme inilah yang membuat Jokowi melakukan taktik rangkul. Tentu ketiga kandidat Presiden, Prabowo, Ganjar dan Anies ingin mendapat dukungan dari Jokowi. Pengaruh Jokowi yang banyak fans fanatik tentu akan mempertimbangkan capres yang direkomendasi oleh Jokowi sendiri.

Bagi Jokowi  kepentingan untuk menancapkan posisi pada ketiga kandidat menjelang lengser keprabon pada 2024 nanti  punya tujuan khusus.  Jokowi tentu tidak ingin nasibnya seperti dinasti politik lainnya, seperti dinasti Cikeas-SBY. Selepas jadi Presiden, SBY kehilangan pamor. Ia dikejar-kejar perkara usai tak lagi memegang tampuk kekuasaan. Atau seperti yang terjadi pada  dinasti Cendana. Tommy, Tutut, Bambang yang terus-menerus hidup dalam bayang-bayang masa lalu dan ditagih-tagih soal utang BLBI.

Selain menancapkan posisi pada ketiga capres, Jokowi juga sedang mengorbitkan dua nama  dari dinastinya sendiri  yakni Gibran dan Bobby. Keduanya bagaimanapun adalah penerus Jokowi ke depan. Baik Gibran dan Bobby, keduanya punya prospek politik yang cerah. Ini tentu membantu Jokowi agar tetap bertahan di tengah dinamika politik nasional yang cenderung dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun