Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mafia Minyak Goreng Terbongkar, Jokowi Tersengat, Lutfi Ternganga

19 April 2022   21:33 Diperbarui: 19 April 2022   21:53 1899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indrasari Wisnu Wardhana (Tribunnews.com)

Maling teriak maling. Para pejabat di Kementerian Perdagangan pimpinan Mendag Lutfi berteriak-teriak soal mafia goreng selama ini. Publik penasaran. Siapa sebenarnya mafia minyak goreng itu? Sosok mafia semakin misteri setelah Menteri Lutfi gagal mengumumkan tersangka mafia minyak goreng per 21 Maret 2022 lalu.

Setelah rakyat menderita, akhirnya para mafia minyak goreng itu terbongkar. Ternyata maling teriak maling. Malingnya ada di Kemendag. 

Hari ini Kejaksaan Agung mengumumkan 4 orang mafia minyak goreng sebagai tersangka. Salah seorang mafianya adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana.

Selain Indrasari Wisnu Wardhana, tiga orang lain yang menjadi tersangka adalah Senior Manager Corporate Affairs PT Permata Hijau Group, Stanley MA; General Manager PT Musim Mas, Togar Sitanggang; dan Komisaris Wilmar Nabati Indonesia, Parlindungan Tumanggor.

Permainan mengerikan para mafia yang melibatkan Dirjen Kemendag luar negeri adalah sekongkol alias kongkang-lingkong. Pejabat Dirjen Perdagangan Luar Negeri (IWW), menerbitkan persetujuan ekspor CPO dan produk turunannya. Persetujuan itu diberikan kepada Permata Hijau Group, Wilmar Nabati Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan, dan PT Musim Mas.

Padahal saat minyak goreng langka dan tinggi pada akhir tahun 2021, Kemendag menetapkan kebijakan domestic market obligation (DMO), domestic price obligation (DPO), serta harga eceran tertinggi (HET). Namun, ternyata aturan itu tidak berjalan semestinya. Perusahaan CPO di atas tidak memenuhi ketentuan DMO untuk dalam negeri sebesar 20% dan menjualnya sesuai harga DPO.

Akibat permufakatan jahat antara IWW dan pihak pengusaha, rakyat menderita tiada tara. Harga kerupuk naik 100%. Gorengan juga naik 75% dan semua jenis gorengan naik. Itu semua gara-gara minyak goreng naik 100%.

Kenaikan harga minyak goreng memicu inflasi tinggi. Hampir semua barang kebutuhan pokok merangkak naik. Dan sekali lagi rakyat yang menjadi sasaran penderitaan.

Jokowi Tersengat

Jelas, terbongkarnya mafia minyak goreng, membuat Jokowi tersengat. Jokowi terlihat jungkir-balik memikirkan solusi mengatasi kenaikan harga minyak goreng. Sampai-sampai rapat terbatas kabinet diadakan hanya untuk membahas solusi permasalahan minyak goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun