Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ade Armando Digebukin, Jokowi Balik, Luhut Tegak Lurus

11 April 2022   19:19 Diperbarui: 12 April 2022   06:56 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ade Armando (jabar.tribunnews.com)

Ade Armando digebukin massa pendemo. Ia tak berkutik. Jatuh terjerembab. Kepala luka, muka bonyok dan celana dilucuti. Jika tak ada pollisi, ia mungkin sudah tewas dihajar massa.

Armando yang terkenal dengan tagline 'Logika'nya,  kali ini dimakan oleh logikanya sendiri. Tadinya Armando berpikir jika ia ikut mendukung demonstrasi menolak penundaan pemilu dan 3 periode, maka ia mendapat simpati. Ia dipuji semakin berlogika. Karena sefrekwensi dengan pendemo, Armando pasti diterima oleh pendemo. Begitu logika berpikirnya.

Logika Armando selanjutnya adalah ia akan dicintai baik kawan maupun lawan. Lalu ia didaulat benar-benar sosok berlogika macam Aristoteles dan Socrates. Ade Armandopun jadi pahlawan logika. Jadilah Armando pujaan emak-emak berdaster.

Alur berpikir logis Ade Armando itu ternyata salah besar. Ketika ia masuk di tengah pendemo, ia tak ubahnya bagaikan domba di tengah kawanan serigala. Ia menjadi mangsa empuk nan lezat. Apalagi wajahnya sudah dikenal di seantero negeri, maka mudahlah mengenalinya menjadi sasaran empuk numero uno kaum emak-emak  dan 'para serigala pejantan'.

Adalah emak-emak yang bertaring serigala menyerangnya dengan mulut berbisa. Ade Armando yang biasa berdebat, tidak mau kalah. Ia berdebat dengan emak-emak dengan lantang. Sontan saja suara Armando kalah telak dengan suara bariton emak-emak. Ade Armando tak berkutik. Kalah. Logikanya tidak laku.

Saat situasi demikian, sambil berteriak, para serigala pejantan yang sudah mengincarnya, langsung menghajarnya tanpa ampun. Keroyokan. Armando dihajar. Kebencian selama ini yang meletup-letup kepadanya dilampiaskan dengan amukan membahana.

Ade Armandopun tersungkur. Ia menjadi bulan-bulanan. Ia hanya sanggup menutupi wajahnya. Logikanya menghantam balik dirinya. Ia salah tempat. Ia salah berhitung. Pada tahap ini, ia salah logika. Tempatnya bukan lagi di lapangan. Ia lebih pas di kampus atau di depan camera dan upload di Youtube.

Lalu siapa pengeroroyok Ade Armando? Dari berbagai video yang viral terlihat ada sosok yang berpeci. Ada sosok yang bertopi. Ada sosok berjaket putih. Saat ia dipukuli ada ucapan berbau agama seolah-olah aksi itu dibenarkan. Kuat dugaan, emak-emak yang meneriaki Armando adalah kelompok yang sudah lama sakit hati. Pun yang memukulinya adalah barisan sakit hati juga.

Ade Armando adalah gambaran Jokowi di tengah pendemo. Ia dianggap pendukung tulen Jokowi. Walaupun ia kadang terkesan sesekali berlawanan dengan Jokowi, tetap saja ia adalah buzzer nomor wahid. Bagi kaum anti Jokowi, Armando adalah Jokowi. Dan Jokowi adalah Armando. Sama dengan Denny Siregar adalah Jokowi dan Jokowi adalah Denny Siregar.

Untunglah Ade Armando hanya babak belur dan bukan babak habis. Ia masih bisa berdiri walaupun dengan muka bonyok. Untung ada sekelompok mahasiswa yang membentenginya. Untung ada polisi berpakaian preman yang menolongnya. Jadi hitung-hitung, ini adalah pembelajaran logika bagi Ade Armando. Jangan masuk di tempat yang bukan tempatmu. Berbahaya. Anda hanyalah mangsa empuk di tempat yang salah. Nyawa anda bisa sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun