Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aryo

23 Juni 2022   18:58 Diperbarui: 23 Juni 2022   19:00 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Shlomaster dari Pixabay

Aryo duduk di depan ruangan ibu. Membaca zikir-zikir yang diajarkan pak ustadz dulu. Sesekali membaca ayat-ayat pendek yang pernah dihafalkannya. 15 menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka. Salah seorang dokter berjalan ke arah Aryo, langsung memeluknya.

"Yang sabar ya, Nak!" ucap dokter itu.

Ah, Aryo paham! Air matanya deras mengalir. Satu-satunya keluarga yang dia miliki telah pergi. Untuk kedua kalinya, Aryo merasakan kehilangan. Pertama, ayah. Kedua, ibu. Lihatlah! Aryo, anak sepuluh tahun itu 'dipaksa' menjadi dewasa lebih awal dari teman-teman seusianya. Tidak mudah menjalani masa kanak-kanak tanpa dua orang sosok penting seperti orang tua.

"Aryo janji, Aryo akan bikin bangga ayah sama ibu. Aryo akan menjadi seperti yang ayah dan ibu harapkan." janji Aryo pada dirinya.

***

Ibu dimakamkan di samping makam ayah. Seminggu sekali, Aryo ke sana untuk menemui kedua orang tuanya. Membersihkan rerumputan, mendoakan, lalu beranjak pulang.

END

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun