Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

From Now On

20 September 2021   22:56 Diperbarui: 20 September 2021   23:31 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kau akan mendapat hadiah yang indah setelah ini, selesaikan kesedihanmu dan yakin besok akan jauh lebih baik. kau sudah makan?"

Kita mulai makan bersama dan aku terhanyut dengan tumis daging yang disiram saus tiram dan beberapa salad segar. Di tengah-tengah makan, obrolan kakakmu membuat kami tertawa keras sekali, ia juga mulai memutar acara komedi televisi yang sedang ramai dibicarakan. Selama satu jam kami makan, mengobrol dan puas tertawa. Sedikit menyembuhkan dan aku jauh lebih tenang.

Tidak ada pohon natal dengan bola bola berkilauannya, tidak terpasang juga lampu warna-warni yang menyala bergantian saat malam hari. Rumahmu tampak kelabu, masih penuh kesedihan yang disimpan mereka. Aku memandang fotomu yang paling manis di meja tengah dengan bunga segar yang kubawa dengan dua lilin menyala di sisinya.

Aku mencoba mengiyakan sekaligus menahan berontak dalam hatiku menolak untuk kesekian kalinya. Tapi ini lebih baik karena ketakutan terbesarku sudah reda. Mencoba pulih dan berpikir jernih kembali. Biar coba kuselesaikan, tidak apa-apa jika banyak mengeluarkan air mata. Waktu akan mengobati, tidak lekas tapi semua pasti menemukan fasenya.

Ingatan berjalan jauh ke pembicaraan dan rencana yang kita buat. Bulan depan sudah kau beli tiket pertunjukan musik di gelanggang stadion terbesar di kota, baju dan jaket sudah kubeli satu pasang hanya tinggal membungkus dan kukirim ke rumahmu.

Tiga bulan lagi peringatan hari jadi kita yang ketiga dan kau berjanji akan membawaku ke pulau yang berisi sungai dangkal dengan perahu kecil beserta lampion yang membuat lautan cahaya mirip rapunzel di tangled yang sering kutonton.

Segala upayaku untuk bisa membuatkan masakan yang lezat pun tak bisa kutunjukkan padamu sekarang. Kau harus tahu sekarang aku pandai memasak daging dengan tingkat kematangan yang kau suka. Aku menghela napas panjang dan segera mengembalikan kesadaranku dengan meneguk segelas air.

Kakak perempuanmu sangat baik mencoba memberiku ruang untuk berbicara. Aku membaik saat kami membicarakan hal yang konyol, bercerita panjang lebar tentangmu sepanjang malam lebih baik daripada terus menerus memasang wajah muram.

Hingga saat ini aku hanya ingin berbicara sekali lagi denganmu. Datanglah ke mimpiku, semua terasa lebih bersinar sekarang.

Shinee - from now on - 2017

Oleh : Ansav

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun