Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siapa yang Berhak Aku Dengarkan?

23 September 2020   22:22 Diperbarui: 23 September 2020   22:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Segala biaya yang dikeluarkan Fajar selama mendapat cobaan alhamdulillah bukan dari meminta kepada orang tua, sebab dia sangat malu untuk bercerita mengenai kejadian tersebut. Sehingga diputuskanlah ia mencari pinjaman ke orang-orang yang dikenal dan dirasa mampu untuk meminjaminya uang.

Satu hari, dua hari belum juga ia dapatkan sampai petang hingga tibalah malam di hari kedua tersebut, ia mendengar lantunan merdu panggilan suara azan dari tempat ia berdiri saat itu. Hampir putus sudahlah keinginan untuk meneruskan mencari pinjaman kepada orang-orang yang telah dikenal.

Mendengar azan telah selesai, langsung ia melangkahkan kakinya mendekat ke masjid. Sebelum sampai di masjid ia mampir menghampiri toko yang berdekatan di sampingnya. Fajar mengambil air minum di dalam kulkas dan segera beranjak ke tempat pembayaran.

"Berapa harganya Pak?"

"Eh, kayak pernah lihat. Kamu Fajar, kan?" Bapak tersebut bertanya dengan memandang tajam ke arah wajah Fajar.

Fajar terheran-heran, belum sempat membalas pertanyaan bapak tersebut melanjutkan pembicaraannya "Ayo ke masjid sudah ikamah, untuk bayarnya bisa nanti Jar!"

Fajar semakin terheran-heran "Siapa ya beliau ini, kayak akrab banget dengan aku, kok aku malah belum pernah liat beliau sama sekali," ungkap hatinya ketika berjalan menuju masjid.

Setelah salat telah dilaksanakan, Fajar langsung berdoa agar diberi kemudahan dan kekuatan untuk musibah yang menimpanya sekarang, tidak lupa juga mendoakan kedua orang tua sebab itu telah diwajibkan untuk dirinya sendiri mendoakan orang tuanya yang telah mengasuh selama ini.

Fajar langsung menuju rumah mengetuk pintu dan mengucap salam "Assalamu'alaikum".

Tidak ada yang menjawab salamnya ia pun mengulang salamnya sampai tiga kali dan terdengar dari dalam suara jawaban yang lirih sekali, "Wa'alaikumussalam".

Fajar menunggu berdiri di sebelah kiri pintu sambil menunggu bapak tadi keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun