Membuat ribuan kilometer seolah tak berarti, menciutkan ruang waktu seakan semua itu "sebentar lagi"
Mengubah urutan prioritas seolah dia selalu ingin menjadi yang pertama padahal datangnya paling akhir.
Menjatuhkan kharisma akal di depan intuisi, berpendapat bahwa rasa lebih tajam dari pada pemikiran
Kalau sudah seperti ini logika bisa apa?
Padahal belum pasti apakah dia yang kau maksud sama seperti yang tuhan inginkan
 Sulit memang menyatukan keduanya
Dan perlu disadari bahwa logika berbicara tentang kepastian, sedangkan cinta selalu bermain di luar kepastian
Berarti jatuh cinta sama dengan melawan Logika.