Mohon tunggu...
Maria Fauzi
Maria Fauzi Mohon Tunggu... -

I am a mother. The student of universe. Love to read and write. Always impressed with the beauty of nature. And very excited to learn and know about other cultures.\r\n\r\nJabat erat !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dunia Kian Menderita

8 Januari 2015   23:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

***

Melihat kejadian demi kejadian, baik dalam skala nasional maupun internasional, hanya membuat hati saya semakin perih. Peristiwa pembunuhan massal, aksi-aksi terorisme yang ah, sudahlah. Saya sudah tidak punya kata-kata lagi tentang oknum satu ini.

Saya sebut oknum, karena para teroris ini tidak mewakili agama apapun, ras apapun, dan negara manapun. Mereka hanya mewakili kelompoknya sendiri. Teroris. Tidak ada pembenaran apapun atas tindakan brutal ini, apalagi jika dikaitkan dengan agama. Tidak ada.

Bagi para pengungsi dan korban pembunuhan massal di Irak, teroris adalah ISIS. Bagi rakyat Palestina, bisa jadi teroris yang mereka maksud adalah pemerintah Israel. Beda dengan tragedi Peshawar, teroris tentunya adalah mereka dibalik pembunuhan massal anal-anak sekolah yang tidak lain adalah Taliban Pakistan.

Bagi tragedi Charlie Hebdo, kelompok islamis diklaim sebagai teroris, meskipun belum ada pengakuan secara terang-terang an. Bagi sebagian yang lain, bisa jadi teroris adalah Amerika dan kekuatan-kekuatan asing atas segala penindasan yang telah dilakukan, baik atas nama perang atau yang lain.

Mari kita tilik sebentar ke dalam skala nasional. Bagi saya pribadi, teroris di Indonesia adalah mereka para koruptor. Mereka, para pejabat korup, rakus dan bertindak semena-mena. Teroris, adalah mereka yang dengan sengaja mengeksploitasi sumber daya alam, manusia, sehingga membuat kehidupan masyarakat sengasara. Alam kian tidak seimbang. Tidak hidup, juga tidak mati.

The world suffered from a lack of leadership. Kata ini tentu tepat untuk menggambarkan kenyataan dunia ini yang semakin menderita. Menderita karena mempunyai pemimpin yang entah kurang kompeten atau memang kurang peka. Fenomena ini terjadi hampir di seluruh belahan dunia.

Lihat saja bagaimana Timur Tengah, yang sampai saat ini masih bergolak. Syria, Libya, Irak. Belum lagi Negara Eropa Timur, Asia Tengah dll. Perang berkepanjangan di Syria, Afrika, yang membuat penduduknya kian menderita memilih untuk melakukan perjalanan yang tidak mudah hingga ke tanah Eropa.

Sedih sekali rasanya melihat ribuan orang harus keluar dari tanah kelahirannya demi bisa bertahan hidup. Resiko mengarungi samudra, lautan, dehidrasi di tengah laut beserta anak dan keluarga, mungkin adalah satu-satunya jalan terburuk yang mereka tempuh. Siapa yang ingin menjadi pengungsi? Manusia manapun, pasti ingin menikmati hidup layak, tumbuh di tanah kelahirannya bersama ladang juga ternak-ternak nya. Hanya itu. Hidup menua bersama keluarga.

Namun, apa yang terjadi. Sungguh, bahkan udara yang mereka hirup-pun tak sanggup untuk memberikan kebahagiaan dan kedamaian. Air yang mereka minum, sepertinya hanya lewat saja tanpa mengurangi dahaga. Dunia, semakin rapuh. Iya, rapuh atas kebodohan manusia sendiri untuk menyengsarakan manusia dan makhluk lain.

Kian hari, dunia semakin kompleks dengan segala permasalahannya. Rumit. Tak terselesaikan. Sampai kapan? Entah. Saya pun hanya bisa mendoakan semoga manusia-manusia bodoh, korup, rakus, rasis dan pembunuh itu segera diambil saja nyawanya. Dunia tidak akan sedih. Justru bahagia.

Khayalan yang tidak masuk akal. Tapi, biarlah. Saya sudah cukup puas berkhayal. Dari pada harus melihat kenyataan yang perih. Pembantaian, atas nama agama. Agama yang mana? Siapa yang dibela? Tuhan? Tuhan, tidak perlu dibela. Karena dia sungguh Agung. Beyond our imagination. Nabi? Nabi juga terlalu agung jika hanya diilustrasikan dengan gambar yang tidak senonoh. Biarkanlah. Biar.

Hanya kita sendiri yang bisa melawan segala bentuk terorisme. Baik terorisme agama, politik dan lain sebagainya.

Shout it aloud ! Muslims are not terrorist. We stand against any kind of terrorism!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun