Mohon tunggu...
laely saidatulummi
laely saidatulummi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jd diri sendiri

Love your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersyukurlah atas Nikmat yang Diberikan kepada Kita

20 Mei 2022   07:42 Diperbarui: 20 Mei 2022   07:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kembali lagi di artikel saya kali ini , kali ini saya akan menulis sebuah kisah, kisah ini datang  dari salah satu penduduk daerah Kota Malang lebih tepatnya warga Dinoyo Kecamatan Lowokwaru, yang bernama Ibu Nur Khasanah. 

Dan semoga Kisah ini akan menjadi pembelajaran bagi kita bagi siapa saja yg membacanya karena di sini atau tulisan ini kita dapat belajar bagaimana caranya bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'Ala kepada kita dan kita juga bisa mengambil Hikmah dari apa yang saya tulis ini.. 

Nah Ibu Hasanah ini adalah orang yang sangat bersyukur membuat saya di tengah kehidupan yang begitu sulit bagi ibu Hasanah sendiri.. beliau ini memiliki sifat sabar juga dalam mendidik anaknya dalam melakukan tugasnya sebagai seorang ibu. Oke lanjut ini adalah sedikit kisah tentang orang yang sangat bersyukur yaitu ibu Nurhasanah.


Ibu Nur Khasanah merupakan seorang ibu rumah tangga dimana ibu nurhasanah ini memilki empat anak dan harus mengurusnya sendiri, namun salah satu dari empat anaknya itu sudah meninggal yakni anak perempuan sulungnya karena salah satu penyakit yang dideritanya. 

Waktu meninggal anaknya yang pertama ini kira-kira umur anaknya sudah hampir dua puluh tahunan. dan sekarang ibu ini hanya tinggal tiga anaknya saja, sebenarnya ibu Nur Khasanah ini masih memilki suami, namun suaminya ini bekerja di luar kota, namun kata ibu Nur Khasanah sendiri suaminya itu jarang pulang bahkan bisa bertahun tahun tidak pulang kerumah karenapekerjaanya, dan akan tetapi suami ibu nurhasanah terakhir pulang kerumah pada bulan Desember 2021 kemaren. 

Ibu Nur Khasanah bilang bawasanya suaminya masih menbiayai kehidupan keluarganya, yaitu dengan cara mentransfer uang per bulan, namun suaminya mentransfer uang tersebut tidak selalu rutin setiap bulan dan bahkan uang yang di transfer juga tidak terlalu banyak dan masih kekurangan biasanya. 

Namun dengan kekurangan yang masih belum bisa ditutupi Ibu Nurhasanah tidak pernah mengeluh Jika ada yang menyuruh untuk melakukan suatu pekerjaan maka Ibu Nurhasanah melakukannya agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya. 

Dan dulu ibu Nur Khasanah ini pernah menjadi atau sempat bekerja menjadi seorang buruh cuci dan pernah juga menjadi asisten rumah tangga namun tidak berlangsung lama dan tidak tahu juga karena apa, namun untuk kondisi sekarang ibu Nur Khasanah hanya menjadi ibu rumah tangga yang tidak memilki pekerjaan sampingan, anaknya yang ke dua juga sudah bekerja tetapi terkadang pekerjaanya juga berpindah pindah, namun untuk pekerjaanya kali ini yaitu menjaga counter seseorang denga gaji yang tidak begitu besar. namun salah satu kehebatanya ibu Nur Khasanah yaitu beliau berhasil menyekolahkan semua anaknya sampai lulus hanya tinggal yang paling bungsu yang masih menginjak kelas TK besar. 

Meskipun dengan uang yang cukup atau  pas pasan ibu nurhasanah tidak pernah berputus asa untuk menyekolahkan anaknya, memang dari sekolahnya anaknya juga ada bantuan biaya  yang sering kita kenal dengan BSM ( Bantuan Siswa Miskin) akan tetapi jika ibu Nur Khasanah meiliki sedikti uang beliau masih mau membayar SPP anaknya agar setidaknya beliau tidak ketergantungan sama orang lain.  anaknya yang bekerja terkadang juga memberi hasil upah kerjanya ke Ibu Nur Hasanah terkadang memberi 100 ribu kadang juga 300 ribu dan itu juga tiga bulan sekali dan tidak rutin. 

Dari daerah rumah ibu Nur Khasanah juga memberikan bantuan pastinya kepada orang yang tidak mampu biasanya bukan berupa uang tetapi berupa sembako, namun sebenarnya itu semua belum cukup untuk kehidupan Ibu Nur Hasanah, melihat kondisi rumahnya sih sudah termasuk layak untuk di huni, dan ternyata rumahnya sudah pernah menagalami bedah rumah yang di adakan oleh warga setempat dengan dana seadanya dari warga setempat, yah minimal bisa mengganti Genteng yang rusak sehingga atap rumahnya tidak bocor lagi, dan membongkar dinding yang agak rapuh dengan dinding yang masih kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun