Mohon tunggu...
laely saidatulummi
laely saidatulummi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jd diri sendiri

Love your self

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Menjadi Santri

20 Oktober 2021   10:02 Diperbarui: 20 Oktober 2021   10:08 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan Menjadi Santri

Berbicara mengenai santri,pasti yang pertama di dibenak kita adalah orang-orang yang berada dipondok Pesantren,kenapa??karna kurangnya pemahaman seseorang mengenai apa itu santri?? Lalu apakah semua orang bisa dianggap santri?? ,mari simak penjelasannya!!!

Berdasarkan wawancara saya, kepada orang-orang sekitar, mereka mengatakan bahwa seorang disebut santri, bukan hanya ketika ia tinggal di pondok pesantren akan tetapi orang yang tidak tinggal dipondok Pesantren juga bisa disebut santri, kenapa? Karna santri adalah orang yang paham akan agama dan sudah pernah belajar didampingi oleh seorang kayai atau ustadz.Lalu saya bertanya lagi kepada mereka:kenapa kebanyakan orang menganggap santri adalah orang yang hanya tinggal dipondok Pesantren??,karna itu sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat dan bahkan anak kecilpun mengatakan bahwa santri adalah orang yang tinggal dipondok.

Ok,saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa santri bukan hanya orang yang tinggal dipondok,melainkan mereka yang tinggal di luar pondok juga disebut santri,tetapi untuk benar-benar dicap atau ditandai sebagai santri,,yaa memang harus tinggal dipondok Pesantren, karna itu akan memudahkan suatu masyarakat bisa mengenalinya dengan mudah.

Menjadi seorang santri tidaklah mudah,karna banyak yang harus dipertanggungjawabkan untuk itu,terutama belajar ikhlas terhadap segala sesuatu yang menimpanya dan harus bisa sabar dalam keaadaan apapun.Menjadi santri tidaklah semudah membolak-balikan tangan,ada banyak hal yang harus dilalui,karena akan menemukan banyak persoalan tentang hidup.

Berdasarkan pengalaman saya ketika menjadi santri,saya menemukan banyak sekali persoalan ketika memasuki pondok pesantren, terutama harus bisa beradaptasi terhadap orang-orang disekitarnya,karena mereka berasal dari berbagai daerah dan ketika menjadi santri,saya juga harus bisa mandiri dan bisa menyelesaikan suatu masalah dengan bijaksana tidak asal-asalan.Menjadi seorang santri juga harus bisa diatur oleh peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan oleh pondok pesantren,dan apabila seorang santri tidak mengikuti peraturan itu atau selalu melanggar peraturan itu,maka ia akan  dikenakan ta'zir.

Di pondok pesantren santri juga harus mengikuti kegiatan-kegiatan yang sudah ada,ada banyak sekali kegiatan yang harus diikuti ketika menjadi santri untuk itu seorang santri harus bisa mengatur waktunya antara kegiatan dipondok dan kegiatan diluar pondok.

Apa saja sih,,kegiatan-kegiatan dipondok Pesantren itu?,kegiatan-kegiatan di pondok pesantren itu banyak sekali, seperti setoran tiga kali dalam sehari (subuh,asar dan setelah solat isya') bisa dua kali sehari (subuh dan magrib) tergantung aturan pondok pesantren itu sendiri,di pondok pesantren tempat saya sekarang ini kegiatannya yang pertama Pengajian kitab,kita itu setoran tiga kali sehari,terus untuk hari rabu ada ta'limul Muta'alim,hari kamis Mukhtarul Ahadusts,hari jum'at Fathul Mu'in,hari sabtu Sab'atun Kutubun Mufidah dan ubtuk hari ahad Tafsir Jalalain dan Qiro'ah Sab'ah.

Yang kedua Muhadloroh,diba',manaqib,buruan dan asmara husna pada malam jum'at.Ketiga pembacaan yasinn dan tahlil setiap hari kamis diikuti dengan pembacaan (diba',buruan,manaqib,asmara husna) yang dibacakan secara bergantian setiap minggunya.Keempat senam bersama setiap hari sabtu pagi.Kelima Roan setiap hari ahad.Keenam pembuatan meding dan ketujuh pembacaan al-kahfi setiap minggu malam.Mungkin di pondok pesantren lain juga kegiatan-kegiatannya seperti ini juga.

Dengan semua kegiatan itu,pasti seorang santri sudah bisa mengatur waktunya.Ini menunjukkan bahwa menjadi seorang santri tidaklah mudah,ada banyak hal yang harus ditinggalkan, harus bisa jauh dari orangtua,meninggalkan kenyamanan-kenyamanan dunia yang menyenangkan dan masih banyak lagi,itu semua dilakukan semata-mata hanya untuk mencapai keberkahan dan keberhasilan yang haqiqi.

Menjadi santri itu sama dengan ngantri,apa-apa harus ngantri,mau makan ngantri,mau mandi ngantri,mau apa-apa harus ngantri itu semua hanya bisa dinikmati oleh santri.Menjadi santri harus juga bisa hidup qona'ah apa adanya.Menjadi santri akan mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pengalaman hidup,ada suka duka yang harus  dilewati setiap saat.Namun itu adalah hal yang sangat dinikmati ketika menjadi santri. Menjadi seorang santri,tidak membatasi seseorang dalam berinovasi dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang yang bukan santri,seperti traveling,kepuncak,public speaking dan hal yang bermanfaat lainnya,dalam artian bahwa seorang santri bebas melakukan apa saja yang bermanfaat dan juga harus tau batasan jika ingin melakukan sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun