Mohon tunggu...
laelatul Masroh
laelatul Masroh Mohon Tunggu... Guru - Be my self

Mencoba untuk menulis dan menceritakan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sulitkah Menjadi Guru di Masa Pandemi?

25 November 2020   17:23 Diperbarui: 25 November 2020   17:23 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru selama masa pandemi seperti pembelajaran yang tidak efektif, sulit untuk bekerja sama dengan orang tua siswa, materi dan tugas sudah diberikan tapi tidak dikerjakan, peserta didik merasa bosan, guru juga jenuh dengan pekerjaan. Lalu bagaimana cara mengatasi semua masalah ini?

Yang perlu diingat oleh semua guru adalah guru perlu untuk memastikan semua hak peserta didik terpenuhi. Dalam hal ini banyak guru hanya memberikan materi dan penugasan melalui grup whatsapp sehingga peserta didik tidak merasakan kehadiran guru dalam pembelajaran. Sehingga eksistensi guru mulai dipertanyakan. Sehingga muncul pertanyaan besar “Bisakan peran guru digantikan?” Tentu saja jawabannya tidak bisa.

Lalu bagaimana agar guru bisa menjalankan peran dan kewajibannya dengan baik di masa pandemi? Guru harus berfokus pada memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik,  berfokus pasa kecakapan hidup, pemberian tugas yang berfariasi, memberikan umpan balik dari hasil belajar peserta didik serta selalu menjalin komunikasi dengan peserta didik, wali murid, wali kelas dan juga satuan pendidikan.

Lalu bagaimana untuk memberikan pembelajaran yang bermakna. Dalam kasus yang saya hadapi dalam pembelajaran sejarah maka saya akan memberikan materi yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Misalnya saya memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menuliskan sejarah hidupnya atau keluarganya untuk memahami materi historiografi.

Dengan memberikan tugas ini maka saya mengajarkan kepada peserta didik untuk memahami konsep dari historiogrfai itu sendiri kemudian mereka kaitkan dengan kehidupan nyata peserta didik. Inilah yang saya maksud sebagai pembelajaran yang bermakna. Untuk penulisan laporannya saya buat dalam bentuk artikel karena menulis merupakan sebuah kecakapan hidup yang penting saat ini. Banyak peserta didik yang memiliki gagasan yang baik, tapi tidak mampu menuliskannya. Sehingga disini saya berupaya untuk membiasakan pada peserta didik untuk menuliskan gagasan-gagasan yang mereka miliki.

Dari hasil tulisan ini kemudian saya memberikan umpan balik, berupa masukan untuk penulisan yang mereka buat. Bagaimana dampak pembelajaran yang saya lakukan. Sejauh ini berjalan dengan baik, peserta didik tetap semangat dalam belajar, mereka juga tidak merasa terbebani karena mereka menuliskan sejarahnya sendiri padahal tanpa mereka sadari mereka sudah melakukan sebuah penelitian sejarah secara sederhana.

Untuk bapak/ibu guru pembelajaran daring ini bukanlah sebuah hambatan. Kita hanya perlu untuk mengubah cara mengajar kita dengan memanfaatkan semua potensi yang ada dalam diri kita. Beranilah keluar dari zona nyaman, beranilah untuk berkembang dan menjawab tantangan. Corona bukanlah hambatan bagi seorang guru untuk tetap menjadi guru yang profesional di masa pandemi.

Apabila bapak/ibu mampu menggunakan whatssapp sebagai media pembelajaran daring, maka manfaatkanlah semua fiturnya semaksimal mungkin. Whatssapp bisa digunakan emojinya untuk mengetahui perasaan siswa, voice note untuk guru menjelaskan materi, whatsapp grup untuk diskusi kelompok , message atau voice note untuk mengirim materi dan penugasan. Tetaplah menjadi guru profesional selama masa pandemi, karena sejatinya guru adalah sebuah lilin di tengah kegelapan yang akan selalu menerangi yang ada disekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun