Resensi "Rentang Kisah" Karya Gita Savitri Devi

Judul buku : Rentang Kisah

Penulis : Gita Savitri Devi

Penerbit : GagasMedia

Kota Penerbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Jumlah Halaman : 208 halaman

Gita Savitri Devi atau yang dikenal dengan Gitasav adalah seorang lulusan Kimia Murni di Freie Universitt Berlin. Tulisan-tulisannya pada blog dan juga video yang diunggah pada kanal Youtube pribadinya mulai dikenal oleh masyarakat. Cara penyampaian opininya yang terkesan blak-blakan menarik para pembaca dan penikmat videonya. Hingga pada tahun 2017, ia meluncurkan sebuah buku yang berjudul "Rentang Kisah".

Buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Gita Savitri yang dibungkus dalam bentuk kumpulan cerita pendek. Kisahnya dimulai sejak ia duduk di bangku sekolah menengah atas. Dirinya yang tidak suka belajar dan hanya bersenang-senang selama di sekolah dihadapi kenyataan bahwa ia harus melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Kelas 3 SMA menjadi masa-masa terberatnya karena pada masa itu ia menjadi dipaksa untuk serius dan harus mulai memikirkan masa depan. 

Hingga pada akhirnya, ia menemukan bakatnya di bidang seni. Gita pun akhirnya mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung. Usahanya tidak menghianati hasil. Namun, bukannya mendapat kata selamat dari sang ibu, ia justru diberikan dua pilihan, kuliah di ITB atau di Jerman. Tidak bisa dipungkiri, kuliah di luar negeri pun merupakan cita-cita Gita sejak kecil. Dan dengan berat hati, ia memutuskan untuk melanjutkan studi di Jerman. 

Gita yang saat itu memutuskan untuk mengejar impiannya untuk berkuliah di luar negeri pun mengalami berbagai kendala. Mulai dari dirinya yang belum fasih berbahasa Jerman, ujian penyetaraan yang harus ia lakukan sebelum memasuki dunia perkuliahan yang sesungguhnya, hingga kehidupannya sebagai seorang muslim di negara orang. 

Buku ini bukan hanya tentang proses mengejar mimpinya. Tetapi, buku ini juga menceritakan bagaimana hubungan ia dengan keluarganya dan juga bagaimana pertemuannya dengan Paulus, laki-laki beda agama yang justru membawanya untuk lebih mengenal lebih dalam tentang Islam.