Mohon tunggu...
Kyota Hamzah
Kyota Hamzah Mohon Tunggu... Freelancer - penikmat sejarah yang kebetulan menulis

Penulis puisi, cerita sejarah dan hal-hal menarik soal sejarah. Kadang menulis fenomena yang terjadi di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Kecil tentang Puisi

27 Agustus 2019   10:28 Diperbarui: 27 Agustus 2019   18:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Puisi adalah karya pertama manusia, sebelum ada peradaban berupa buku puisi telah ada melalui kata-kata yang dituturkan dari satu penutur ke pendengar yang kelak menjadi penutur yang terus berulang, dari generasi ke generasi. Puisi bukan hanya tentang susunan kata semata yang indah dan enak didengar, puisi lebih daripada itu.

Menurut Aristoteles, puisi berperan dalam membuat penyucian diri guna menekan nasfu-nafsu buruk. Puisi memiliki efek pengingat dalam segala hal, baik pengalaman yang menyenangkan maupun memilukan. Dalam perjalanannya, puisi berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman dan berbagai cara.

Puisi yang dirupakan dalam bangunan akan menjadi arsitek. Puisi yang dirupakan dalam nada akan menjadi lagu. Puisi yang dirupakan dalam gambar akan menjadi lukisan. Puisi yang dirupakan dalam foto akan menjadi fotografi. Dan puisi yang dirupakan dalam kata akan menjadi puisi yang menemukan bentuknya sendiri.

Bahasa gampangnya, puisi adalah alat dalam mengekspresikan diri yang paling memungkinkan untuk kita lakukan, meskipun kita memiliki kekurangan maka puisi menjadi perantaranya. Puisi adalah satu-satunya yang mampu merangkul manusia dalam keterasingannya (John Keats).

Jadi, tidak perlu minder bila kawan merasa bukan orang bijak, selama kita mau menulis perasaan kita pada secarik kertas atau media lain yang bisa ditulis, maka puisi akan muncul dengan sendirinya karena puisi adalah luapan diri kita. Karena setiap orang memiliki kebebasan dalam mengartikan setiap puisi sesuai dengan kehendak sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun