Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selusuri Malam di Kota Wali

20 Juni 2017   02:08 Diperbarui: 20 Juni 2017   05:10 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini senyap kurasa
Menatap jam di angka dua
Selusuri jalan dinginnya kota
Kota penuh sejarah penyebaran agama

Ya... Kota Wali tercinta
Banyak cerita pada masanya
Banyak peninggalan jejak langkahnya
Takkan pudar walau di makan masa

Perlahan dan tertatih aku melangkah
Terdengar suara sendu para pencari berkah
Mengumandang dari masjid begitu indah
Denyut nadi aneka kehidupan terlihat nyata

Dalam diam selusuri malam
Panjatkan doa pengiring kehidupan
Atas segala cobaan yang menerpa
Atas segala ujian yang di rasa

Malam nan sunyi di Kota Wali
Wajahku lusuh kian diratapi
Menangis atas rasa sakit yang dihinggapi
Meringis akan sesaknya rasa hati

Malam ini aroma melati sungguh terasa
Kulihat bulan bertemu dengan bintang
Saksikan bintang genggam erat sang rembulan
Saat itu pula berlinanglah air mata

Menangis hingga lelahnya mata
Merasakan hidup yang sia-sia
Rapuh dalam sunyinya malam
Terlungkup sujud pada pencipta alam

Dalam ruang Masjid Sang Cipta Rasa
Bersandar aku pada saka tatal
Memunculkan rasa kerinduan yang dalam
Rindu pada penguasa semesta alam

Malam sepi menusuk relung hati
Bersimpuh dalam masjid nan suci
Peninggalan sejarah para wali
Berharap atas doa yang terestui

 

Kota Wali, 20 Juni 2017 (02:07 wib)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun