Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Otak-otak

18 Januari 2019   20:35 Diperbarui: 18 Januari 2019   20:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja membawaku merangkakLangkah letih terbelalak
Saat mata menatap seisi kotak
Mendadak indra menjadi kompak

Takjub pada hal nan nampak
Lidahku mulai berkepak
Hidungku turut mendongkak
Hal apa dalam kotak

Hampir saja mulut ini ngakak
Tertawa terbahak-bahak
Menatap dalamnya isi kotak
Sebungkus plastik nan congkak

Congkak tak mau berteriak
Hanya diam dalam bungkus rusak
Aroma membusuk racuni otak
Anyir pun menyeruak

Sebungkus otak-otak
Hampir saja rusak
Andai saja tak terdesak
Atas lapar nan mendesak

Nasibmu dalam kotak
Pasti takkan di masak
Mengisi relung hingga sesak
Menghibur malam nan cekak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun