Dari dulu kau puji bibirku
Sungguh seksi namun berbulu
Di kala rasa hadir cemberutku
Masih saja kau puji bibirku
Aahh, bibir seksiku...
Kata-kata itu masih saja menghatuiku
Hilang rasa beribu rindu
Saat kau menatap bibirku
Asal kau tahu
Bibirku kini tak lagi berbulu
Berlapis hitam seiring waktu
Pada atas dan bawah sulit tuk bersatu
Maafkan nasib bibir seksiku
Tak lagi indah di matamu
Terkikis menipis oleh nafsumu
Kini hanya diam membisu
Namun selalu saja kau memaksaku
Agar bibirku bak bergincu
Selalu indah walau di gelas kopiku
Selalu tersenyum walau menggerutu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!