Berdebar serasa hati, saat bangun kesiangan lagi, saksikan indahnya cahaya mentari, sinarnya telah menaik tinggi.
Ada rasa tersesali, mengapa terpejam dini hari, bangun pun tak terkendali, hingga keduluan mentari.
Ritual pagi pun terlewati, segelas kopi terlewati, takut kesiangan lagi, takut di caci maki.
Namun disaat kini, ada rasa rindu pada segelas kopi, kaki pun perlahan pergi, mencari dimana segelas kopi.
Kini segelas kopi telah di dapati, kental manis menyentuh hati, lewat tangan sang pramusaji, manis senyumnya turut di nikmati
Warkop Ceu Kokom, 17102018 (10.30)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!