Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pasar Dadakan Ramadan dan Permasalahannya

27 Mei 2018   23:00 Diperbarui: 27 Mei 2018   23:06 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disetiap bulan ramadhan, sudah di pastikan akan maraknya pasar dadakan di pusat-pusat keramain kota maupun di sepanjan jalan-jalan utama di setiap daerahnya, begitu juga di Kota Cirebon, di setiap tahunnya hampir di setiap jalan-jalan utama, di kanan-kirinya berdiri meja dengan berbagai hidangan untuk berbuka puasa. namun tetap saja, alun-alun Kejaksan Kota Cirebon dengan Masjid At-Taqwa nya selalu saja menjadi pusat keramaian orang berkumpul menunggu adzan magrib (ngabuburit).

Bagi para pedagang momentun orang nagbuburit di alun-alun Kejaksan, di pastikan akan mendatangkan rejeki yang halal untuk persiapan lebaran nanti, maka tak ayal sebelah selatan alun-alun Kejaksan yaitu jalan Kartini dan sebelah Timur Alun-alun yaitu jalan Siliwangi dan sebelah Utara alun-alun yang merupakan kawasan kongkow, kini penuh sesak di padati para pedagang musiman atau dadakan hanya untuk berdagang menu berbuka puasa saat magrib nanti.

Jabatpunlisher.com
Jabatpunlisher.com
Padahal Pemerintah Kota Cirebon jauh sebelum jatuhnya bulan Ramadan sudah memberi peraturan dan menempelkan spanduk larangan untuk tidak berjualan di sepanjang jalan Kartini dan jalan Siliwangi selama ramadhan, namun pada hari pertama dan kedua puasa, langsung saja para pedagang tajil itu melakukan demontrasi dan unjuk rasa ke Kantor DPRD Kota Cirebon, Jl. Siliwangi Cirebon, dan pada saat demo di temui oleh Didi Sunardi anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon dari Fraksi PDI Perjuangan.

Dalam orasi dan tuntutannya, para pedagang tajil itu tetap ingin memaksakan diri untuk berdagang di sekitar alun-alun Kejaksan, dengan alasan, empat lokasi yang telah di siapkan oleh Pemerintah Kota Cirebon seperti di Depan BAT Cirebon, Lapangan Kebumen Jl. Merdeka, Keraton Kacirebon Jl. Pulasaren dan Halaman Parkir Gedung Pusdiklatpri Jawa Barat di Jl. Cipto Mangunkusumo, sepi pembeli karena bukan pusat ngabuburit masyarakat.

Radarcirebon.com
Radarcirebon.com
Di hari ketiga puasa, ternyata bagian timur alun-alun Kejaksan yaitu sepanjang jalan Siliwangi, sejak pukul 15.30 WIB sudah di penuhi meja dan gerobak para pedagang tajil dengan menyajikan berbagai menu pembuka seperti Kolak, Es Jus, Es Buah, Es Rumput Laut, makanan Khas Cirebon seperti nasi lengko, docang, empal dan tahu gejrot juga tersedia, belum lagi makanan-makanan berat lainnya, ada nasi padang, Coto Makassar, Sate Madura dan lain sebagainya.

Keberadaan pasar dadakan di bulan Ramadan, di setiap tahunnya selalu saja tak lepas dari permasalahan, permasalahan klasik di setiap harinya, yaitu sepanjang jalan Kartini dan siliwangi sejak pukul 16.00 -- 19.00 WIB selalu macet total, lebih riskan lagi, 100 meter dari pusat keramaian atau dari masjid At Taqwa Cirebon adalah pintu perlintasan Kereta Api yang sangat padat dan dekat dengan stasiun Kejaksan Cirebon, maka tentu saja rasa was-was Pemerintah Kota Cirebon akan dampak dari pasar dadakan tersebut bisa berdampak sesuatu yang tidak diinginkan, makanya sengaja pemerintah Kota Cirebon memindahkan lokasi pasar dadakan ramadhan dari alun-alun Kejaksan di pecah menjadi 4 lokasi yang sudah ditentukan, namun karena sepi pembeli, pedagang pun kembali memenuhi pinggiran alun-alun Kejaksan terutama sepanjang jalan Siliwangi.

Merahputih.com
Merahputih.com
Persoalan lain yang kerap kali terjadi adalah, saat malam memasuki pukul 21.30 WIB, saat mereka menutup lapak-lapak jualannya, terkadang mereka hanya mengamankan barang dagangannya saja, sementara sampah dari lapaknya di biarkan hingga beterbangan tersapu angina malam, jika semua pedagang bermental demikian, maka tak ayal jalan Siliwangi di penuhi sampah-sampah yang berserakan, mengotori Kota yang berjuluk Kota Wali dan di jalan Siiwangi merupakan jalan di mana berdiri kokoh Gedung Balaikota Cirebon dan Gedung DPRD Kota Cirebon, jadi sungguh kontras dan ini persoalan di tiap tahunnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun