Senja berhias rintik hujan, aroma tanah wangi dirasakan, titik hujan masih menempel di dedaunan, menanti sang bayu tuk mengugurkan
Pelangi perlahan menghias cakrawala, sungguh indah warna-warninya, takjub aku memandanginya, hingga teringat dongeng saat bocah
Emak pernah bilang, saat pelangi di angkasa riang, maka bidadari pun terbang, turun dari kayangan
Tujuh bidadari berpakaian aneka warna, berselendang sutra, bercanda penuh ceria, pada kolam talaga warna
Tergiang pada dogeng saat bocah, ku bergegas menuju telaga, mencari bidadari mandi senja, kan ku sembunyikan selendang sutra
Namun hingga ke telaga, aku pun turun dan bermandikan senja, sang bidadari tak pernah ada, ataukah aku tak mampu melihatnya