Kebutuhan dan Gaya Hidup
Sedikit cerita tentang kehidupan saya, seorang guru honorer disekolah swasta yang gajinya hanya cukup untuk membayar biaya kos sebulannya. banyak teman saya yang pesimis melihat kehidupan saya, kenapa kamu ga kerja di kota besar? kenapa kamu ga kerja dikantoran? kamu kan pintar, pernah keluar negri juga, suka berpetualang lagi, kenapa ga kerja diluar negri aja sih, atau sekalian kuliah di luar negri. dengan memegang HP Â q menjawab,, aku menikmati prosesku ini. q cukup dengan kebutuhanku dan aku tidak membutuhkan gaya hidup yang suka berfoya-foya, sebenere keinginan untuk jalan-jalan ada,, tapi.. belum waktunya, Kuliah diluar NEGERI.. pasti ingin sekali... tapiiiiiiiiii... itu tadi, tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Jadi jika kalian masih berfikir aku ini kaya, alhamdulillah, iya, aku kaya, kaya gini tapi. aku merasa kaya masih bisa makan, aku merasa kaya punya teman yang baik, aku merasa kaya punya keluarga baru di tempat mengajar, aku merasa kaya punya murid yg senantiasa berjuang keras dalam pelajaran. aku merasa kaya punya keluarga yang bahagia dirumah..lalu apa lagi? aku tidak mau serakah dalam kehidupan ini, biarlah waktu yang mengatur perjalanan hidup
Pernah ga sih kalian makan hanya dengan sambal korek(sambal bawang tepatnya), itu makanan yg menghiasiku saat akhir bulan dikos. secangkir kopi pahit tak luput menemani keseharianku. jadwal yang padat ditambah tugas bejibun juga menghiasi hariku.
tapi aku bersyukur, kadang aku ingin kaya dalam materi agar bisa berbagi diluar sana, aku ingin punya perpustakaan , agar anak-anak bisa membaca, aku ingin... ah... aku ga mau muluk-muluk. hanya ini yg bisa aku lakukan, belajar dan mengajar. BELAJAR dan MENGAJAR.
" Tetap semangat ya Kak Nur, jangan lelah belajar dan mengajar walau hasil tak dapat di pungkiri"
Terima kasih curhat singkatnya dan selamat hari guru