Mohon tunggu...
Kutipan Kita
Kutipan Kita Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

WOM (Word Of Mouth Is Word Of Media)

25 November 2015   16:27 Diperbarui: 25 November 2015   16:45 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Word Of Mouth (WOM) dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah “gethok tular” yang berarti mengetuk atau memukul kemudian menjalar. Menurut Hoskins (2007) WOM merupakan komunikasi mulut ke mulut. Senada dengan Hoskins, Siverman (2001) mengemukakan bahwa WOM merupakan komunikasi interpersonal yang terjadi antara individu satu dengan individu yang lain. Sedangkan Kotler & Keller (2007) menyatakan bahwa WOM adalah saluran komunikasi personal yang berupa ucapan atau perkataan dari mulut ke mulut yang dapat menjadi metode promosi yang efektif. 

Namun seiring berkembangnya zaman, sepertinya mengharuskan definisi tersebut juga ikut berkembang. WOM bukan hanya berlaku secara tatap muka atau melalui mulut ke mulut, tapi begitu pula interaksi menggunakan media sosial. Media sosial sangat berkaitan erat dengan word of mouth bahkan kini fungsi serta pengaruhnya sama. 

Di era new media sekarang ini, hampir seluruh masyarakat dunia pasti menggunakan teknologi komunikasi modern seperti media sosial. Masyarakat berkomunikasi sangat pesat dengan menggunakan media sosial. Seperti yang ditunjukkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bahwa 95% penggunaan internet di Indonesia adalah untuk media sosial.

Salah satu contoh penerapan WOM diatas yaitu seperti fenomena Tebing Keraton yang menjadi tranding topic jagad maya pengguna media sosial seperti instagram, path, facebook dan juga media sosial lainnya. Tebing Karaton sebenarnya adalah lokasi wisata alam Bandung yang berada di di Kampung Ciharegem Puncak (RW 10) Desa Ciburial.

Tempat wisata di Bandung Barat ini sebenarnya mulai mencuri perhatian dan ramai diperbincangkan oleh para netizen di berbagai media sosial populer seperti instagram, twitter, facebook serta banyaknya postingan artikel di berbagai blog, seperti yang dikemukakan oleh penemu wisata baru di Bandung ini yaitu Bapak Asep, berawal ketika di sekitar bulan Mei 2014 yang lalu, ada seseorang yang datang ke desa Ciburial tempat lokasi tebing keraton berada, yang kemudian memposting fotonya di twitter dengan latar belakang pemandangan alam yang sangat fenomenal, sebuah tebing yang sering juga masyarakat sekitar menyebutnya ‘Tebing Jontor’.

Dari postingan seseorang tersebut, Tebing Keraton menjadi bahan pembicaraan para pengguna media sosial. Banyak orang yang ingin pergi ke tempat wisata tersebut dan mengabadikan keindahan alam tersebut dan membagikannya dengan pengguna media sosial lain. Bahkan karena saking populer dan fenomenalnya di dunia maya, terutama media sosial Instagram, Tebing Keraton di dago Bandung ini dijuluki oleh para pecinta alam dunia maya dengan julukan ‘Tebing Istagram’ yang cantik dan eksotik.

Contoh fenomena tersebut mecerminkan efektifitas dari word of mouth khususnya dengan media sosial. Karena dengan menggunakan media sosial semua masyarakat dapat saling terhubung dan bertukar cerita. Ketika seseorang menceritakan pengalamannya atau hal apapun dan kemudian dalam waktu yang singkat orang lain dari negara manapun dapat mengetahuinya. 

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pergeseran makna Word Of Mouth, yaitu tidak lagi interaksi antara mulut ke mulut yang dapat dikatakan “ocehan mulut”, tetapi mungkin lebih tepatnya Word Of Media karena yang berperan saat ini bukan lagi mulut dengan mulut, tetapi karena adanya kata tiap kata di media khususnya media sosial. Karena hampir seluruh aktivitas interaksi manusia selalu menggunakan media sosial, bahkan yang dekat jaraknya pun juga sering berkomunikasi melalui media sosial.

Written By:

Felesia Ekafaya K

1204124136

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun