Prof. Ir. Wiendu Nuryati, M.Arch. Ph.D, Tokoh Nasional yang telah menerima penghargaan Satya Lencana Kebudayaan Pemerintah RI pada Kabinet Indonesia Bersatu, menyampaikan uraiannya tentang Geliat Masa Depan Kebudayaan Dan Kepariwisataan di Indonesia Pasca Pandemi” dalam saresehan ini dengan menyatakan bahwa Sarasehan ini sebuah prakarsa yang hebat seakan Jogya sudah bangit kembali. Beliau memberi apresiasi kepada Dr.dr. Ulla Nuchrawaty yang memimpin team di Mandira Baruga dengan membangkitan “Culture Park” di Yogyakarta.
Menurutnya, Yogya tidak bergantung pada wisatawan mancanegara seperti halnya Bali. Sehingga pada masa Pandemi kondisi Yogya jauh lebih baik. Yogya secara potensi tidak berdiri pada satu kaki, karena masih banyak aspek ekonomi masyarakat yang terus menggeliat. Didukung kondisi kotanya sebagai kota Pendidikan; ekonomi di sektor ini terus berjalan walau tidak dalam kondisi normal. Sementara turis domestik juga tetap selalu ada walau jumlahnya tak terlalu banyak seperti kondisi sebelum Pandemi.
Secara statistik, geliat ekonomi pariwisatan (wisman) di Indonesia kini sudah mencapai 2.000%. Namun kondisi ini belum diikuti oleh bentuk pelayanan di semua sektor dalam menghadapi serbuan wisatawan. Karenanya perlu peran pemerintah pusat untuk lebih maksimal untuk mengatasi dan melayaninya.
Intinya, menurut Beliau, “Bila jantung pergerakan pembangunan kemajuan, kesejahteraan pusatnya ada di Ibu kota; monggo ibu kotanya di Jakarta atau di Kalimantan, tapi bila soal seni dan budaya, ibu kotanya adalah Yogyakarta”. Yang langsung dismbut tepuk tangan meriah semua peserta sarasehan
Prof. Wiendu juga mengharapkan agar Manajemen Mandira Baruga terus menjalin kemitraan dengan UMKM untuk mampu mewujud Mandira Baruga sebagai “Culture park” bagi wisatawan. “Sehingga rasanya kunjungan ke Yogyakarya belum lengkap atau belum komplit bila belum berkunjung ke Mandira Baruga”. Ujarnya.
Harapan lain yang disampaikan Prof. Wiendu adalah, penyambungan Malioboro dengan Kawasan Wisata Mandira Baruga. Berupa pembangunan jalan Pedestarian dari Malioboro ke Kawasan Wisata Budaya Terpadu Mandira Baruga. Sebuah Ide cemerlang untuk membuat keterpaduan destinasi di Yogyakarta.
Event-event yang di create sebagai treger bangkitnya pariwisata di Yogyakarya juga sangat diperlukan. Alhamdulillah Yogyakarta terpilih sebagai tuan rumah Asian Tourism Forum-ATF pada Januari 2023.
20 tahun yang lalu Jogya juga telah menjadi tuan Rumah ATF (Asien Tourism Forum) yang saat itu dicibir banyak negara, karena tidak punya International Airport dan Ruang Pameran besar-Expo. Sehingga Prof.Ir Wiendu Nuryati dan 9 orang lainnya menghadap Sultan dan para pemangku jabatan untuk bisa merealisasikan Jogyakarta International Airpor dan JEC (Jogya Expo Center) yang alhamdulillah sekarang keduanya sudah terwujud.
Dalam akhir uraiannya Beliau menghimbau kepada semua pelagiat Pariwisata di D.I.Yogyakarta untuk memanfaatkan Asian Tourism Forum ini sebagai sarana peningkatkan penjualan produk-produk pariwisata I Yogyakarta.