Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona dan Karisma "The Old City of Malaga, Spain"

27 Oktober 2021   14:30 Diperbarui: 5 November 2021   02:09 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Destinasi wisata di Mijas, Provinsi Malaga, Spanyol, ini berada di ketinggian sekitar 430 meter di atas permukaan laut. (Foto: KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Perkembangan ilmu pengetahuan, keagamaan, pertanian, dan perkebunan dan hampir di semua aspek kehidupan berkembang pesat. Perkebunan anggurnya menghasilkan buah anggur yang terkenal kualitasnya. Kualitas kismis (Anggur kering) Malaga sangat tinggi dan tiada tanding

Pengelana dan Cendikiawan Muslim , Ibnu Batutah yang singgah di Malaga pada 1325 bertutur bahwa Malaga merupakan salah satu kota terbesar dan terindah di Andalusia. 

Malaga menyatukan kenyamanan laut dan darat serta berlimpah bahan makanan dan buah-buahan. Dia memuji buah anggur, buah ara (buah Tin) dan almond dari Malaga. Delima Murcianya berwarna ruby tak ada bandingnya di dunia.

Ibnu Batutah yang nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati At-Tanji bin Batutah adalah seorang cendikiawan muslim yang senang berkelana ke berbagai belahan dunia pada abad pertengahan. 

Sebagaian besar daerah jelajahnya meliputi Dunia Islam, namun banyak juga negeri non muslim yang dikunjunginya, seperti; Afrika Utara, Tanduk Afrika, Afrika Barat, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Tiongkok yang dijelajahinya dalam kurun waktu 30 tahun.

"Hadiah Bagi Para Pemerhati Negeri-negeri Asing dan Pengalaman-pengalaman Ajaib" adalah buku yang berisi riwayat perjalanannnya menjelajahi dunia. Yang judul asli dalam bahasa Arab adalah Tahfatun Nuzzar fi Ghara ibil Amsar wa Aja'ibil Safar.  Yang lazim di sebut Lawatan atau Ar-Rihlah. Buku yang masih menjadi sumber rujukan hingga saat ini yang menyajikan gambaran tentang peradaban Abad Pertengahan,

Ibnu Batutah lahir pada 24 Februari 1304, di Tangier, Marocco. Meninggal di  Marocco pada 1368 atau 1369, pada usia 64 atau 65 tahun. Para ahli sejarah masih belum sepakat akan kepastian tahun meninggalnya.  Ibnu Batutah dikenal sebagai seorang cendikiawan muslim yang ahli geografi.

Tak terasa kami telah tiba di "old city of Malaga". Sebuah kota yang dikelilingi perbukitan yang ditumbuhi pepohonan yang menghijau. Bangunan yang ada di dalamnya secara umum memiliki bentuk kotak persegi panjang dan bertingkat. Dilengkapi beberapa jendela memiliki teralis besi bermotif. Beratap genteng keramik berwarna coklat terang dan dinding bangunan dicat dengan warna putih.

Kontur alamnya yang bertingkat menjadikan bangunan yang ada dibangun sesuai kontur yang menampilkan pola berjenjang yang enak dipandang. Banyaknya ruang terbuka menjadikan pemandangan kota begitu mempesona. Karena setiap sudut kota dapat menjadi suatu angle yang indah untuk dipandang.

Minimnya kendaraan yang berlalu lalang, menjadikan kota tua Malaga sebagai kota yang nyaman bagi penikmat kota dengan berjalan kaki. Kota yang menyajikan pedestrian yang lapang seakan tanpa penghalang hampir disebagai besar bagian kota.

Beberapa bangunan tua yang terkait dengan jajak penguasa sebelumnya era Fenisia, Romawi, Islam dan Kristen dibiarkan menyatu dengan bangunan baru yang fungsional. Kehadiran bangunan-bangun tua bersejarah ini seakan menyajikan museum terbuka bagi turis yang menikmati keindahan kota tua Malaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun