Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Antara Aswan dan Abu Simbel (Bagian Kedua - Selesai)

1 September 2021   19:00 Diperbarui: 1 September 2021   19:09 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Golf mengurangi kelelahan saat berjalan di Situs Abu Simbel (Dokumen Pribadi)

Situs Abu Simbel siang ini terlihat agak sunyi, tak banyak pengujung yang hadir hari ini.  Dari tempat kami berdiri, setelah turun dari bus, yang terlihat hanyalah sebuah gundukan tanah dan batu berbentuk bukit besar.   Kami harus berjalan melingkar berlawanan arah jarum jam untuk melihat situs Abu Simbel yang pintu kuil nya ada di arah depan.

Berjalan melingkari sebuah bukit artifisal yang dibentuk lebih dari 300.000 meter kubik batu yang sengaja dibuat sebagai tempat baru situs Abu Simbel.   Situs Peradaban Mesir Kuno nyaris tenggelam akibat meluapnya air di Danau Nasser dari proyek raksasa Bendungan Aswan.

Di pindahkan dari tempat asalnya yang berjarak 200 meter  dan didudukan 65 meter lebih tinggi dari posisi semula. Sebuah proyek besar Pemerintah Mesir bersama UNESCO untuk menyelamatkan Situs Abu Simbel yang telah berusia 3.271 tahun.

Pemindahan kuil dilakukan dengan memotong bagian-bagian kuil dengan menggunakan gergaji tangan, kabel baja dan peralatan lain, agar saat disatukan kembali tampak seperti asli.  Kuil besar dipotong membentuk 807 blok sementara Kuil kecil menjadi 235 blok. 

Re-lokasi Abu Simbel ditangani para ahli.  Melibatkan banyak ahli hidrology, Arkeologi, Insinyur  dan professional-professional bidang lainnya.   Yang hasilnya, kini menampilkan sosok situs Abu Simbel yang tak beda dengan yang asli.   Seperti yang kita lihat sekarang ini.   Re-lokasi Abu Simbel dimulai November 1963 dan selesai September 1968.

Sejatinya, di Situs Abu Simbel terdapat dua buah kuil yang menghadap danau Nasser yang terbentang luas di hadapannya. Pertama adalah Kuil Besar (Kuil Ramses II) dimana terdapat 4 Patung duduk Firaun Ramses II dengan tinggi sekitar 20 meter lebih (65 kaki). 

Kuil yang di bagian dalamnya memiliki ketinggian yang menjulang mencapai lebih dari 55 meter ini, terdiri dari beberapa ruangan aula yang semua mengarah ke pusat kuil.  Dimana terletak patung Firaun Ramses II dengan 3 patung dewa, yaitu Dewa Matahari yang terdiri dari Re-Horakhte dan Amon-Re, dan Dewa Kegelapan, Theban Ptah.

Kuil Besar ini dibangun dan di-relokasi dengan perhitungan yang sangat  seksama, dimana dalam satu tahun sinar matahari pagi hanya dua kali akan masuk ke dalam kuil utama ini menyinari Patung Firaun Ramses II dan 2 Dewa Matahari yang ada (Re-Horakhte dan Amon-Re) .  Dan satu-satunya yang tidak disinari oleh matahari adalah Dewa Kegelapan, Theban Ptah. 

Momen ini selalu menjadi upacara khusus Firaun Ramses II.  Upacara yang sudah berusia 3.200 tahun ini terjadi hanya dua kali dalam setahun,  yaitu, setiap 22 Februari (Ramses II naik Tahta) dan 22 Oktober (Tanggal hari kelahiran Ramses II).  Kini, momen ini dijadikan Calender Event Tahunan Pariwisata pemerintah Mesir untuk menarik kunjungan wisatawan.

Yang kedua adalah Kuil Kecil (Kuil Nefertari) yang di depannya terdapat Patung Firaun Ramses II, Nefertari dan anak-anaknya, Yang diperuntukan bagi pemujaan Sang Permaisuri, Nefertari dan Dewi Hathor (Dewi Cinta dan Musik atau disebut juga Dewi Kesuburan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun