Mohon tunggu...
Ar Kus
Ar Kus Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang berpikir apa adanya dan adanya apa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cinta dan Benci Jokowi

25 Oktober 2014   22:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Benci Jokowi atau yang cinta Jokowi, kedua2nya pandangan subjektif. Bisa jadi faktanya sama, tetapi akan ditafsirkan secara berbeda. Tergantung sudut pandang tadi. Kabar baiknya, pandangan subjektif tidak ada urusan dgn benar dan salah. Apalagi surga dan neraka.

Jika sudah suka, bisa jadi semuanya benar, jika sudah benci bisa jadi semuanya jadi salah. Ya..begitulah faktanya. Lha...memang salah satu tanda cinta adalah memaafkan....yang cinta Jokowi ia akan memaafkan kesalahan kecil2nya. Seperti Anda ketika mencintai tokoh agama Anda. Semua tentang tokoh agama Anda adalah benar.

Milyaran orang mengecam perilaku tokoh agama Anda yang menikahi anak di bawah umur, ah...menurut saya ia baik2 sj. Bagi sy, ia adalah teladan sepanjang zaman. Apa masalahnya dengan menikahi anak kecil, toh itu dilakukan di masa lalu. Nah, semuanya menjadi benar, bukan?

Begitulah memang cinta. Salah satu tanda cinta adalah memaafkan. Jadi, bukan masalah tokoh politik vs tokoh agama, tetapi masalah cinta dan benci. Salah satu tanda cinta adalah memaafkan, salah satu tanda benci adalah menghinakan, kalo perlu sampai sehina-hinanya.
***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun