Kelompok 30 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bergabung dalam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri 2024/2005. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kami kelompok 30 menyelenggarakan Sosialisasi Kampanye Anti Bullying pada Kelas 6 di SDN Oro-Oro Ombo 03 Kota Batu, Jawa Timur
Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Kelompok 30 Gelombang 1 ini dilaksanakan di bawah bimbingan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dengan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Havidz Ageng Prakso, S.IP, M.A. Kegiatan ini melibatkan anggota PMM yaitu Ramlira Noor Aulia Septiani, Triaz Bella Ananda Putri, Jeti Risli Kusumaningtyas, Melia, dan Nisrina Aziza.
Kegitan berupa Sosialisasi Kampanye Anti Bullying yang dilaksanakan di SDN Oro-Oro Ombo 03 Kota Batu, pada tanggal 31 Januari 2025. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa tentang apa itu bullying, jenis-jenisnya, serta dampak negatif yang ditimbulkan bagi korban maupun pelaku. Dengan adanya sosialisasi, diharapkan siswa lebih memahami bahwa tindakan bullying tidak dapat ditoleransi dan harus dicegah sejak dini. Sehingga kami, kelompok PMM Melaksakan sosialisasi sosialisasi tersebut di Kelas 6 SDN Oro-Oro Ombo 03 Kota Batu, pada usia ini, anak-anak mulai lebih memahami hubungan sosial dan dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain. Dengan sosialisasi yang tepat, mereka dapat belajar untuk lebih empati dan menghargai perbedaan. Kami juga memberikan ruang kepada siswa siswi untuk membuat sebuah aspirasi yang berupa tulisan agar kami mengetahui seberapa maraknya kasus Bullying di Kelas 6 ini. Hasil dari aspirasi tersebut, membuktikan bahwa bullying sering terjadi di tingkat SD termasuk SDN Oro-Oro Ombo 03 Kota Batu. Pembullyan yang dilakukan berupa verbal dan non verbal, mulai dari mengejak nama orangtua, membully fisik, dan kekerasan seperti memukul.
Kasus bullying di Sekolah Dasar menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani agar tidak berdampak buruk pada perkembangan mental dan emosional anak. Lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap siswa untuk belajar dan bertumbuh tanpa rasa takut. Oleh karena itu, peran guru, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam mencegah serta menanggulangi perundungan di sekolah. Dengan meningkatkan kesadaran, memberikan edukasi, serta menerapkan aturan yang tegas, diharapkan bullying dapat diminimalisir. Hanya dengan kerja sama semua pihak, sekolah dapat menjadi tempat yang lebih harmonis, di mana setiap anak merasa dihargai dan dilindungi.
Dengan adanya sosialisasi kampanye anti Bullying Mengajarkan siswa untuk lebih peduli terhadap teman-temannya dengan menumbuhkan rasa empati, saling mendukung, dan memahami perasaan orang lain. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk menghargai perbedaan, baik dalam pendapat, latar belakang, maupun karakter masing-masing individu. Dengan sikap saling menghormati, diharapkan mereka dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan nyaman di sekolah. Lebih dari itu, kampanye anti-bullying juga menekankan pentingnya menghindari segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti orang lain, baik secara fisik seperti memukul atau mendorong, maupun secara mental seperti mengejek, mengucilkan, atau merendahkan harga diri seseorang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI