Belinyu, Keras Kehidupan Yang Harus di rasakan Ana(40th) Kian hari Kian Semangkin Terasa,terlebih dia suasana pandemik Seperti Sekarang Akan Keras Kehidupan Yang harus di jalani
Di Kisahkan Ana sejak Di tinggalkan Suaminya 7 silam, Ana harus menafkahi 3 Buah hatinya,Yang masih duduk di Bangku sekolahPekerjaan apa pun harus ia lakukan asalkan Halal,di kisahkan Ana warga panji pasir kecamatan Belinyu Bangka Sejak 3 Tahun lalu, setiap hari dia harus berjibaku dia harus berpindah dari satu ponton ke ponton lainnya dan begitu juga harus berpindah dari lokasi ponton yang ke ponton yang lain
Untuk memunggut sisa sisa dari pencucian Pasir Timah yang di kalangan penambang di kenal dengan Istilah Ngereman, Dak Tau Ngapolah Kisahnya gale lain dak ,tapi syukurlah lah tigo taun ini  Setiap hari saya Ngereman demi untuk kebutuhan anak anak sambil menunjukkan hasil Ngereman yang tidak seberapa Kamis (04/05) Petang Â
Ya masih syukut dapat 8 Ons Kadang Kita harus Pulang Tanpa Hasil Kadang ya lumayan Dapat 2 Â sampai 3 kilo kalau lagi Hokki, Lumayan satu kilo bisa di hargai Rp 100 rebu sekarang
Kalau tidak begini kami mau makan apa dan bagaimana biayai sekolah 3 buah hatinya, di tambah lagi kondisi pendemik corona anak sekaloh harus pakai Hand Phone Androit, kan nambah lagi biaya Pulsanya,keluh Ana
Yaa mau di apalagi syukuri dan nikmatin saja apa adanya semoga rezeki masih ada dan badan selalu di beri kesehatan,tukasnya,***
Jumat 0502 2021