Raja syair mengundang makhluk-Nya untuk menelan dan memproses kata yang merupakan petunjuk Surga.
Telah diajarkan sedemikian rupa agar mengindahkan lisan tanpa kepalsuan.
Si hamba juga hendak mengemas pesan dalam syair yang berwarna dan bernada.
Tapi terkadang *responnya* hanyalah kata yang menilai bahwa itu hanyalah dongeng... "to the point aja".
Nada dan rangkaian pesan itu penuh makna yang ada arti.
Bahkan sangat berarti.
Perlu rasa untuk mengungkap dan memahaminya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!