Mohon tunggu...
kusniawati
kusniawati Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswi/ Hubungan Internasional/ Universitas Darussalam Gontor kampus putri

mahasiswi hubungan internasional, hobi membaca dan menulis dan salah satu karya yang telah di terbitkan adalah Sahabat until Jannah. penulis wattpad Amatir.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Diplomasi Islam Sang Penakluk Konstantinopel

22 September 2022   03:59 Diperbarui: 22 September 2022   04:00 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekaisaran Ottoman adalah dinasti besar yang menyebarkan ajaran Islam ke seluruh Eropa. Konstantinopel sebagai ibu kota Kesultanan Utsmaniyah dulunya merupakan ibu kota sebuah kerajaan besar, yaitu Ostrom. Kekaisaran Ottoman adalah kerajaan Islam terbesar yang bertahan selama berabad-abad. Sepanjang sejarahnya, Kekaisaran Ottoman diperintah oleh banyak sultan sampai Revolusi Taturk menggulingkan Mustafa Kemal. Adapun sultan -sultan besar penakluk Konstatinopel sebagai berikut:

1. Sultan Utsman bin Ertoghol,

2. Urkhan bin Utsman,

3. Murad, I bin Urkhan,

4. Bayazid bin Murad,

5. Muhammad bin Bayazid,

6. Murad II bin Muhammad

7. Muhammad Al-Fatih

Bersama Saladin Al-Ayyubi, Sultan Muhammad Al-Fatih adalah salah satu pahlawan besar umat Islam. Pada usia muda 25 tahun, Muhammad al-Fatih mampu menaklukkan Konstantinopel di Kekaisaran Romawi Timur.Putra Sultan Murat II dan Turki Hatun binti Abdullah, Nabi Muhammad berbicara dalam hadits berikut Ini seperti jawaban atas kata-kata menjadi Ahmad: "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan."

Sebelum memasuki metode diplomasi beliau. Penulis akan membawa pembaca untuk flashback dengan kisah penaklukan yang telah beliau lakukan.

 Mehmed II menggunakan berbagai strategi dan persiapan untuk Pengepungan Konstantinopel. Al-Fatih kemudian membangun benteng besar di tepi selat Bosphorus di seberang benteng yang dibangun Bayazid. Benteng Bosphorus ini dikenal sebagai Rumli Highser (Benteng Rumi). Benteng ini berfungsi sebagai pusat pasokan perang untuk menyerang kota Konstantinopel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun