Mohon tunggu...
Kusnandar Putra
Kusnandar Putra Mohon Tunggu... lainnya -

Adalah seorang ayah | penulis | desainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempertanyakan "Keulamaan" Al-Qordhowi!

22 September 2013   08:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13798137022066722806

Bismillahirrohmaanirrohiim [caption id="attachment_267935" align="alignnone" width="499" caption="Membongkar Kedok Al-Qordhowi (www.atsar.ilmuahlussunnah.com)"][/caption] Pasca turunnya artikel "Al-Qordhowi Menjadi Buronan Mesir" di alamat: http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/09/21/breaking-news-al-qordhowi-menjadi-buronan-mesir-593707.html. Banyak yang kemudian mempertanyakan ke"ulamaan" al-Qordhowi. Nah, buku yang tertampilkan di atas sesungguhnya memuat jawaban-jawaban penanya pada artikel sebelumnya. Ambil contoh: Apakah al-Qordhowi adalah ulama? Kemudian, apakah ada ulama senior yang merekomendasi Al-Qordhowi? Di dalam kitab “Al-I’laam binaqdi Al-Kitab Al-Halal wa Al-Haram” (“Kritik terhadap kitab ‘Halal dan Haram’ “Qardhawi) karya Syeikh Shalih Alu Fauzan, juga “AR-Raddu ‘Ala Al-Qardhawi” (Karya Syeikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy, pent.), dan kitab-kitab lainnya, terdapat banyak ketimpangan dari sosok al-Qordhowi ini. Seperti: SIKAP QARDHAWI TERHADAP KAUM WANITA Qardhawi berusaha mengoyak tabir (hijab) yang menutupi kaum wanita dengan berbagai cara yang dapat ia lakukan. Berulangkali Qardhawi menyatakan bahwa memisahkan tempat kaum wanita dari tempat kaum pria hukumnya adalah bid’ah dan tergolong tradisi yang tidak berasal dari ajaran Islam , dan bahwa sekat (pembatas) yang memisahkan tempat kaum wanita dari tempat kaum pria harus dilenyapkan. Qardhawi berkata dengan redaksi berikut ini : “Dalam usiaku yang telah mencapai 70 tahun aku pernah pergi ke Amerika untuk menghadiri konfrensi-konfrensi Islam. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa ceramah-ceramah yang disampaikan dalam konfrensi-konfrensi Islam tersebut diikuti oleh para peserta wanita yang berada di suatu tempat (ruangan), sedang ceramah-ceramah yang diikuti oleh para peserta pria disampaikan di tempat (ruangan) yang lain. Suasana yang serba kaku tampaknya meliputi audiens (hadirin) dan terkesan bahwa mereka meniru-niru tradisi Barat, sehingga mereka berpegang pada pendapat yang kaku dan meninggalkan pendapat yang kuat. Akibatnya para peserta pria ditempatkan di ruang pertemuan yang terpisah dari ruang pertemuan para peserta wanita. Mengenai acara yang sama, Qardhawi berkata : “Padahal konfrensi-konfrensi semacam ini merupakan kesempatan bagi seorang pemuda untuk menatap seorang pemudi sehingga hatinya menjadi tertarik, lalu si pemuda dapat leluasa menanyakan tentang identitas si pemudi yang dengan sebab itu Allah bukakan pintu hati muda-mudi tersebut, dan di belakang pertemuan itu terbentuklah keluarga yang islamiy”. Pada acara yang sama pula (Konfrensi Islam), ketika Qardhawi dihampiri oleh seorang laki-laki yang ditugaskan untuk memberikan kata sambutan sebelum Qardhawi menyampaikan ceramah khusus di hadapan para peserta wanita, Qardhawi berkata : “Telah saya katakan kepada orang laki-laki yang ditugaskan untuk memberikan kata sambutan : ‘Apa peran Anda dalam acara ini ? Seharusnya peran Anda ini digantikan oleh salah seorang akhwat, karena pokok pembahasan yang akan diutarakan dalam ceramah adalah khusus untuk mereka (akhwat). Oleh karena itu salah seorang di antara akhwat itulah yang seharusnya memberikan kata sambutan sebagai pengantar ceramahku, mengucapkan sepatah kata, dan mengajukan pertanyaan-pernyataan, yang dengan cara ini berarti kita melatih mereka (akhwat) dalam bidang leadhersheap (kepemimpinan). Tatapi sayangnya sikap sewenang-wenang dari kaum laki-laki masih saja menimpa kaum wanita sampai-sampai sikap sewenang-wenang ini terjadi dalam urasan-urusan khusus kaum wanita’.” Qardhawi mengatakan bahwa wanita-wanita yang berhijab pun harus tampil dalam acara-acara televisi dan tayangan-tayangan parabola, dan para wanita harus ikut serta dalam acara-acara pementasan drama dan sandiwara. Bahkan Qardhawi menuturkan bahwa dia mempunyai dua orang puteri yang telah menamatkan studinya di beberapa universitas di Inggris – di sini sebenarnya Qardhawi ingin mengajak orang untuk mendukung budaya ikhtilath (campur-baur laki-laki dengan para wanita di satu tempat), budaya yang tak tahu malu – sehingga kedua puteri Qardhawi tersebut mandapat gelar doktor, yang satu orang di bidang fisika nuklir dan yang lainnya di bidang biokimia. Kedua: QARDHAWI MEMPOSISIKAN MAKHLUK LEBIH TINGGI DARI KHALIQ DAN DIA MENGHARAPKAN NEGARANYA BISA SEPERTI NEGARA ISRAEL Qardhawi berkata : “Wahai saudara-saudara sekalian, sebelum meninggalkan tempat ini, saya ingin menyampaikan suatu kalimat berkenaan dengan hasil Pemilu Israel. Dulu orang-orang Arab menaruh harapan kepada kesuksesan Perez dan dia sekarang telah jatuh, inilah yang kita puji dari Israel. Kita berharap nagara kita bisa seperti negara ini (Israel), yaitu karena kolompok kecil seorang penguasa bisa jatuh, dan rakyatlah yang menentukan hukum tanpa ada hitung-hitungan prosentase yang kita kenal di negeri kita 99,99 persen. Sungguh ini semua adalah kedustaan dan tipuan. Seandainya Allah menampakkan diri kepada manusia, maka Dia tak akan mampu mancapai prosentase sebesar ini. Kami mengucapkan selamat kepada Israel atas apa yang telah diperbuatnya. Dan masih banyak lagi ketimpangan al-Qordhowi dalam banyak hal. Karena itulah, alangkah baiknya jika kita melihat sikap ulama senior tentang sosok al-Qordhowi ini: Syaikh Al ‘Allamah Muhaddits Ad Diyar Al Yamaniah Abu Abdurrahman Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah Di antara sekian banyak dai dhalalah yang menyeru kepada kesesatan pada jaman sekarang ini adalah Yusuf Al Qaradhawi, mufti Qatar. Sungguh dia telah menjadi amunisi baru bagi musuh-musuh Islam. Dia telah mencurahkan pena dan lisannya guna menyerang agama Islam. Da’i Ahlus Sunnah tidak akan tinggal diam. Mereka pasti akan mengarahkan anak panah kepadanya dan menghabisi argumennya sebagaimana mereka telah menghabisi da’i-da’i sesat lainnya. Di antara da’i Ahlus Sunnah yang melakukan demikian adalah Syaikh Al Fadhil Ahmad bin Muhammad bin Manshur Al ‘Udaini. Dia telah banyak meneliti sepak-terjang kesesatan Qaradhawi. Pokok-pokok kesesatan Qaradhawi itu dipatahkannya berdasarkan dalil-dalil Al Qur’an dan As Sunnah. Syaikh Al Muhaddits Al Faqih Ahmad bin Yahya An Najmi hafidhahullah Sejumlah kebathilan Qaradhawi yang dibantah antara lain : 1. Seruannya untuk mencintai yahudi dan nashrani. 2. Propaganda terhadap gerakan pendekatan (penyatuan) berbagai agama dan sering menghadiri muktamar gerakan tersebut. 3. Pendapat bahwa jihad hanya disyariatkan untuk bertahan saja, bukan untuk memerangi orang-orang kafir. 4. Pendapat bahwa demokrasi adalah syura dan telah dibahas secara luas dalam fiqih Islam. 5. Membolehkan wanita untuk bergabung bersama laki-laki di parlemen bahkan memiliki hak untuk memilih dan dipilih. 6. Membolehkan banyaknya hizb (golongan) dan firqah (kelompok) dengan beragam pemikiran dan manhaj yang berbeda, sama halnya dengan banyaknya madzhab dalam bidang fiqih. Karena banyaknya kelompok dan golongan adalah solusi damai bagi umat. 7. Berusaha mencampuradukkan sufi dengan Salafi serta upayanya dalam mensufikan Salafiyah dan mensalafikan sufi dan masih banyak lagi kejahilan dan kesesatan Yusuf Al Qaradhawi yang menghancurkan agama dari dasarnya, bagaikan meruntuhkan bangunan dari pondasinya. Penutup Semoga Alloh menjadikan kaum muslimin terjauhi dari syubhat dari para pengekor ahlul ahwa. Aamiin...[] --Tanwirussunnah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun