Gairah mencinta datang tiba-tiba dan begitu saja. Dari masa lalu yang mengampiri saat senja.Â
dulu memintaku mengambil foto cantiknya, dalam terang sinar mentari di sebuah tenda
alunan petik gitar dan nyanyian cinta seorang pujangga menggema sekelilingnya. Lalu Semuanya sirna tak tersisa
tak disangka sorot mata dan tarian pesona liuk tubuhnya, menebar wangi sekeliling ruang permainan kata-kata
Bersama perjalanan panjang atas nama kunjungan menikmati pesta, dibanyak kota dan beragam pemandangan dan lezatnya hidangan
aku menemukanmu kembali, merengkuh bayangan masa lalu yang menghampiri
bersama sejuta imaji gairah percintaan yang tertahan, memuncak dan membuncah bak tsunami
Kita memadu kelezatan surgawi, Bersama dingin sabda alam parahiyangan
membanjirkan keringat ke segala arah saluran, dan kau pun berteriak tak tertahan.
Gairah mencinta ini menjiwa takdir, dari rasa hilang yang mengambang
muasal segala yang mengirimku datang, mengikatmu dalam hasrat tiada akhir
bersama angin, bersama hujan, bersama senyum dan derai air mata
bersama segala sedu sedan, kita menjemput bahagia bersama
Gairah Mencinta........