Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Prabowo-Sandi dan Gerindra Menang di Priangan Timur?

9 Juni 2019   15:20 Diperbarui: 9 Juni 2019   15:49 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini bukanlah tulisan yang sangatlah serius. Karena kalau Tulisan serius tentu memerlukan basis kajian dan data yang kuat. Tulisan ini hanya merekam bacaan dan analisa penulis sebagai Asli Orang Tasikmalaya yang notabene bagian dari wilayah priangan Timur. Apa yang di(ter)baca, di(ter)lihat, di(ter)dengar dan penulis alami sendiri dalam menjalankan aktifitas politik di lapangan. Tulisan ini berangkat dari pertanyaan sebagaimana judul tulisan diatas " Mengapa Prabowo-Sandi Menang di Priangan Timur".  Wilayah Priangan Timur fokus di tiga Kabupaten/Kota yaitu Kota Tasik, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut. Mari kita lihat dulu hasil Pilpres 2019 di ketiga Kabupaten/Kota di Priangan tersebut.

Di Kabupaten Tasikmalaya, Pasangan Calon Presiden -- Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo -- Sandiaga Uno, Dari data 1.026.397 suara sah yang sudah masuk ke KPU Kabupaten Tasikmalaya, pasangan ini memperoleh suara 70,68 persen suara atau 725.415 suara. Sementara perolehan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, hanya mampu memperoleh 29,32 persen atau 300.982 suara. 

Untuk Kota Tasikmalaya, calon presiden 02 unggul 73,76 persen dari calon presiden nomor urut 01 yang hanya mendapatkan 26,24 suara di Kota Tasikmalaya tersebut. Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno mendapatkan jumlah suara total di Kota Tasikmalaya sebanyak 314.528 suara. Sedangkan, Jokowi-Maruf Amin hanya mendapatkan total 111.805 suara dari jumlah DPT Kota Tasikmalaya mencapai 484.388 pemilih. Sementara  Kabupaten Garut, Paslon Prabowo-Sandiaga menang di 42 kecamatan yang ada di Garut. Mereka berhasil meraup suara sebanyak 1.068.444 suara atau 72,16 persen. Sedangkan, Paslon Jokowi-Ma'ruf hanya mampu meraih 412.136 suara atau sekitar 27,84 persen dari total pemilih sebanyak 1.515.728. 

Di Ketiga daerah itu kemenangan Pasangan Prabowo-Sandi mencapai angka diatas 70 %. Apa dan mengapa Prabowo Sandi bisa memenangkan pertarungan di wilayah Priangan Timur tersebut? Menurut amatan dan bacaan penulis setidaknya ada 2 alasan yang mendasarinya :

Pertama, Alasan Historis dan Sosiologis. Wilayah Priangan Timur secara historis adalah basis politik "Hijau Masyumi" sementara khsusus Garut Masyumi dan PSI . Secara historis bisa dilacak jejak hasil pemilu tahun 1955 tersebut dimana di ketiga daerah itu yang menang adalah Masyumi, kemudian PNI, NU dan PKI. Selain itu juga ada jejak politik sejarah pemberontakan DI/TII yang juga di ketiga daerah ini juga dulu dianggap kuat pergerakannya.

Wilayah priangan timur memang memiliki basis ideologis keagamaan yang kuat. Dan itu berhasil di turunkan kepada anak cucunya. Banyaknya pesantren yang tidak semata berafiliasi ke jaringan Nahdlatul Ulama menjadi pembeda munculnya islam Politik di wilayah ini terutama yang sambung dengan Jaringan salah satu pesantren yang pendirinya  disebut sebagai "Bupati" nya Di/TII dan beberapa pesantren lainnya diluar jaringan NU. Jaringan alumni yang mendirikan pesantren dan mukim di berbagai daerah telah membangun soliditas patron kiai dan santri yang kuat termasuk secara ideologi politik Islam nya. Semangat dan Keinginan mendirikan Negara Islam Indonesia  (NII) di duga juga kenceng diantara beberapa gelintir simpatisan dan aktifisnya.

Saya tak berani menyebut Islam Radikal atau garis keras dalam menunjukan kuatnya mereka memperjuangkan nilai-nilai dan ajaran Islam dalam ranah sosial politik. Sehingga mereka begitu kuatnya memperjuangkan Islam Politik nya dalam setiap perhelatan politik di negara ini. Ketika masa orde Baru kekuatan ini gabung kepada PPP. sehingga mencapai puncak prestasi politiknya dalam 10-20 tahun terakhir dimana Kota Tasikmalay PPP 2 pemilu dan Pilkada memenangkannya, di Kabupaten Tasikmalaya 4 pemilu dan 4 periode Bupati di menangkannya. Meskipun dalam pemilu 2014 dan 2019 kemarin PPP mulai rontok perolehan kursinya.

Khusus di perhelatan pemilu 2019 kemarin pemahaman Islam Politik masyarakat di wilayah tasikmalaya bergeser. Kelihatannya lebih masuk ke alam bawah sadar kelompok ini informasi yang masuk melalui medsos dengan tema-tema Bela Ulama dan Ijtima Ulama untuk menunjukan dukungan politiknya kepada pasangan Prabowo-Sandi.

Selain itu pertanyaannya kemudian adalah raihan pilegnya khusus Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang menangnya malah Gerindra. Di Kota Tasikmalaya Gerindra meraih 10 Kursi, di Kabupaten Tasikmalaya Gerindra mendapatkan 9 kursi yang tadinya hanya 4 kursi. Mengapa bukan PKS, PPP atau partai Islam lainnya? nah ini masuk ke poin berikutnya.

Kedua, Mengapa Prabowo Sandi menang ? dan mengapa Gerindra juga menang? bukan partai Islam yang menang? Kalau di poin pertama saya menyebut faktor historis dan sosiologis, maka di poin kedua ini ada faktor Fragmatis dan Kapitalis yang bermain. Dalam pembicaraan umum di masyarakat Priangan Timur kuat dugaan adanya intervensi "big bos" pengusaha bus yang sukses di Jakarta dan juga di Tasikmalaya. Beliau ini dulu waktu Pencapresan Amin Rais menguntungkan PAN, Zaman dukung SBY juga Demokrat yang diuntungkan dan kini ketika dukung Prabowo Gerindra nya juga menang apalagi sekarang anak dan keluarganya ikut kontestasi.

Si pengusaha ini menghantarkan anak dan keluarganya maju di Gerindra untuk di DPR RI dan DPRD Provinsi dan keduanya sukses dengan model paketan calon legislatif daerah plus capresnya. Angka yang digelontorkan menurut kabar begitu fantastis mencapai 30 Milyar sebagaimana pernah di ulas dalam berita Kompas.com (https://regional.kompas.com/read/2019/04/19/12273101/kisah-money-politics-di-tasikmalaya-bos-bagi-bagi-uang-ajak-warga-coblos? . Maka tak heran di dapil ini Gerindra merajai untuk dPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun