Mohon tunggu...
Kurratul Faisa
Kurratul Faisa Mohon Tunggu... Penulis - S1 manajemen universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemasukan dan Pengeluaran Tak Sejalan dengan Realitas Kehidupan di Masa Pandemi

21 Januari 2021   09:23 Diperbarui: 21 Januari 2021   09:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh virus SARS-COV2.  Pada mulanya virus ini muncul di negara china lalu menyebar keseluruh belahan dunia termasuk negara indonesia pada 2 maret 2020, seorang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala umum seperti demam, batuk kering, hilangnya indra penciuman dan nyeri tenggorokan serta kelelahan. Menurut satgas penanganan covid-19, saat ini jumlah kasus pasien covid-19 di Indonesia  sudah mencapai angka 897rb orang.

Virus Corona memberikan banyak pengaruh dalam berbagai sektor, tidak hanya sektor kesehatan, tetapi sektor ekonomi merupakan sektor yang paling terdampak dari adanya covid-19 ini. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil langkah serius agar perekonomian di indonesia tidak semakin  merosot apalagi tak sedikit masyarakat indonesia berprofesi sebagian wirausaha. Seorang wirausaha mempunyai penghasilan yang tidak menentu, sehingga mereka sangat menggantungkan hidupnya pada usaha mereka, tidak seperti orang yang bekerja pada instansi negara yang mempunyai gaji tetap dan tidak berkurang di masa pandemi ini.

Seorang wirausaha hanya mendapatkan penghasilan dari usaha yang mereka kelola. Sebagai contoh, pedagang kaki lima yang omsetnya menurun diakibatkan oleh Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB)  dimana saat ini masyarakat membutuhkan biaya hidup yang lebih besar dari biasanya karena ada tambahan kebutuhan dimasa pandemi ini, seperti masker, handzanitaizer, juga makanan yang bergizi tapi faktanya pengeluaran yang mereka keluarkan tak sejalan dengan realitas pemasukan yang ia dapat di masa pandemi ini.   

Tak hanya pedagang kaki lima, perusahaan besarpun terdampak dimana produksi mereka harus dikurangi akibat menurunnya permintaan dari para konsumen sehingga mengalami kerugian yang akhirnya menyebabkan banyak pekerja yang harus di phk.

Sebenarnya pemerintah sudah berupaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi dengan memberikan bantuan berupa bansos, tapi karena kerakusan elite politik sehingga bantuan yang diberikan pemerintah tidak tersebar merata dan Mensos malah melakukan korupsi terhadap bantuan tsb.

Pada akhinya solusi terbaik pemerintah adalah mengganti Mensos. Kami harap kebijakan pemerintah ini dapat membantu kestabilan perekonomian Indonesia. Selain dari pemerintah masyarakat juga harus mulai beradaptasi dengan keadaan saat ini termasuk juga adaptasi dalam hal perekonomiann dengan cara mengelola pemasukan dan pengeluaran dengan baik agar tidak terjadinya ketimpangan antara keduanya. Juga kepada para pelaku usaha untuk mencari alternatif lain dalam mengelola usahanya dengan cara mengubah promosi dan penjualannya menjadi online atau sejenisnya supaya dimasa pandemi ini usaha yang dikelola tetap bisa berjalan dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun