Mohon tunggu...
Kurniyaty
Kurniyaty Mohon Tunggu... Guru - I love my self

Learning is knowing yourself, sharing is growing yourself, and inspiring is defining yourself.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata: Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

17 September 2021   21:56 Diperbarui: 20 September 2021   22:07 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : dokumentasi pribadi

Peristiwa (Facts) 

Latar Belakang 

Pandemi membuat aktivitas pembelajaran semakin menurun, kondisi ini berakibat pada rendahnya motivasi belajar murid. Tugas sekolah pun tidak dikerjakan karena beberapa faktor, baik itu dari keluarga maupun lingkungan tempat tinggal murid.  

Khairil adalah murid kelas IX.A di SMP Negeri 5 pallangga, selama pembelajaran daring tidak pernah mengerjakan tugas Bahasa Inggris sehingga saya sangat prihatin karena kurang dari 1 tahun kelas IX akan lulus. Bagaimana Khairil akan melanjutkan sekolah ke jenjang SMA jika Khairil tidak menuntaskan nilainya. 

Kasus ini pun menjadi dilema, saya bingung memutuskan apakah Khairil tidak saya tuntaskan atau memberikan kesempatan kepada Khairil untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang tertinggal dengan melakukan home visit? Namun pada akhirnya saya memberi kesempatan kepada Khairil untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang tertinggal.

Alasan Melakukan Aksi

Kasus diatas merupakan dilema etika. Guru harus memilih apakah tidak memberikan nilai kepada murid atau memberikan kesempatan kepada murid untuk menuntaskan nilai-nilainya. Paradikma yang terjadi pada kasus ini adalah Rasa Keadilan lawan rasa kasihan (justice Vs Mercy) jika murid tidak diberi kesempatan, murid tidak bisa melanjutkan pembelajaran dan pendidikannya.

Saya merasa cemas dan mempertanyakan hal tersebut pada rekan sejawat yang mengajar dikelas Khairil, ternyata benar Khairil tidak pernah mengikuti pembelajaran daring selama kelas IX. Sebagai seorang guru saya merasa terpanggil untuk mengetahui kendala yang membuat khairil tidak mengikuti pembelajaran daring. Saya pun berusaha untuk menghubungi nomor WhatsApp Khairil, menanyakan kabar dan tempat tinggalnya untuk selanjutnya melakukan home visit dan bertemu langsung dengan orang tuanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Hasil Aksi Nyata 

Dengan home visit, berdiskusi dengan Khairil dan ibunya, saya mengetahui Khairil adalah anak yatim, Ayahnya telah meninggal sehingga Khairil merasa berkewajiban membantu ibunya dengan menjadi kuli harian dan pekerja kebun.

  • Ibunya akan lebih sering menginggatkan Khairil tentang tugas-tugasnya.
  • Khairil berjanji lebih berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Perasaan (Feelings)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun